Nabi Muhammad SAW, Anugerah Terbesar Umat Manusia

Nabi Muhammad SAW, Anugerah Terbesar Umat Manusia
Kiai Faturrahman Kranggan Pekuncen Banyumas

AJIBARANG,nubanyumas.com – Dilahirkannya Nabi Muhammad kedunia merupakan anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia. Karena, berkat Nabi Muhammad SAW Allah SWT menciptakan dunia ini, menciptakan alam semesta ini dan menciptakan kita semua. Tanpa Nabi Muhammad, tak akan pernah ada alam semesta, tak akan pernah ada kita semua.

Demikian disampaikan Kiai Faturrahman dalam ceramah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Baiturrahim Grumbul Manuksiung Desa Jingkang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas Jawa Tengah Jum’at,(15/10/2021) malam.

“Lahirnya Nabi Muhammad SAW adalah anugerah terbesar dari Allah SWT, kita harus menyambut kelahiran Nabi dengan bergembira, karena bergembira dengan nikmatNya Alitu lebih baik daripada dunia dan seisinya,” terangnya.

Kiai asal Desa Kranggan Kecamatan Pekuncen Banyumas itu menyebut jika memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada bulan Maulid bukan bermaksud untuk mengkultuskan bulan Maulid tapi sebagai wujud rasa syukur dan gembira menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

“Nabi Muhammad sendiri berpuasa setiap hari senin untuk memperingati atau mengingat hari kelahirannya. Apakah itu berarti Nabi Muhammad mengkultuskan hari Senin, kan tidak,” lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Kiai Faturrahman juga menjelaskan bahwa Nabi Muhammad bersabda, ketika nanti ada umatku yang mengucapkan salam kepadaku ketika nanti aku sudah meninggal dunia, maka malaikat Jibril akan datan kepadaku dan memberitahuku, maka aku akan langsung menjawab salamnya.

Baca Juga : Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad di Jawa

“Artinya membaca sholawat kepada Nabi itu sangat boleh, memperingati Maulid Nabi itu boleh, tidak bid’ah apalagi musyrik,” tegas mantan Ketua Ansor Banyumas itu.

Kiai Faturrahman mengingatkan kepada masyarakat agar selalu bisa meneladani sifat-sifat dan ajaran Nabi Muhammad SAW, salah satunya adalah dengan memandang setiap manusia itu dengan setara, tidak membeda-bedakan, tidak memandang derajat atau pangkat, kaya atau miskin.

“Karena tidak akan pernah nyambung, kita dengan orang yang kita cintai, manakala kita tidak mengikuti pribadi dan ajaran Nabi yang selalu beramal sholeh,” katanya.

Kiai Faturahman juga berharap peringatan Maulid Nabi yang setiap tahun diperingati ini bukan hanya sekedar menjadi acara seremonial saja, tapi menjadikan kita benar-benar bisa meneladani sifat dan prilaku Nabi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Lewat Maulid ini, mari kita meneladani dan menerapkan sifat-sifat Nabi dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

Turut hadir dalam pengajian tersebut, Ketua dan Rais Syuriah NU Jingkang, Pengurus Ansor dan Banser Jingkang, Pengurus Fatayat NU, Muslimat NU, IPNU IPPNU dan segenap masyarakat Desa setempat.(*)

Tulisan sebelumnya8 Tempat Ibadah di Pancurendang Diwakafkan ke NU
Tulisan berikutnyaResolusi Jihad NU dan Sejarah Hari Santri Nasional

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini