Khutbah Jumat : Berkah Ramadhan Untuk Indonesia

khutbah jumat berkah ramadhan

Khutbah Jumat : Berkah Ramadhan Untuk Indonesia

اَلْحَمْدُ ِللهِ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا، وَفَرَضَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ لِأَجْلِ التَّقْوٰى. أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مَحَمَّدِ نِالْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يَاۤأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءٰمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ  


Jama’ah Jumat Rahimakumullah.

Menjaga konsekuensi takwa kepada Allah SWT dengan menta’ati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, senantiasa menjadi pengingat kita bersama pada setiap majelis Jum’at yang mulia.

Sholawat serta salam senantiasa kita sampaikan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta segenap keluarga, sahabat serta para pengikutnya. Semoga kita sekalian memperoleh syafa’at beliau di hari akhir.

Jama’ah Jum’at Hafidzakumullah.

Bulan suci Ramadhan akan segera kita jumpai. Bulan penuh berkah, bulan yang di dalamnya pernah terjadi peristiwa-peristiwa istimewa, baik dalam sejarah Islam maupun sejarah Indonesia dan juga Nahdlatul Ulama. 

Pada bulan Ramadhan, proses awal turunnya ayat-ayat Al-Qur’an sebagai pedoman umat Islam diturunkan. Al-Qur’an sebagai nur (cahaya), huda (petunjuk), dan rahmat bagi manusia.

Pada bulan Ramadhan juga, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan atas pertimbangan seorang ulama serta tentunya perjalanan panjang perjuangan seluruh rakyat Indonesia.

Pada bulan Ramadhan juga, Hadhratussyaikh KH Hasyim Asy’ari seorang ulama kharismatik pendiri Jam’iyyah Nahdlatul Ulama yang sangat dicintai serta memiliki andil besar dalam perjalanan sejarah bangsa ini meninggalkan keluarga serta para muhibbinnya menghadap sang pencipta.

Jama’ah Jumat Rahimakumullah.

Kita sekalian telah sama-sama memahami bahwa Ramadhan adalah bulan keberkahan, sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits :

 عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ يُبَشِّرُ أَصْحَابَهُ، يَقُوْلُ : ” قَدْ جَاۤءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ النَّارِ، فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَها فَقَدْ حُرِمَ ” )وَهٰذَا لَفْظُ حَمَّادِ بْنِ زَيْدٍ، أَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ، عَنْ بِشْرِ بْنِ هِلَالٍ(

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : 

Rasulullah SAW memberikan kabar gembira kepada para sahabat beliau. Beliau bersabda: “telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, yaitu bulan yang diberkahi, Allah telah memfardhukan (mewajibkan) atas kalian berpuasa di bulan itu, di bulan itu dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan di bulan itu pula ada Lailatul Qadar (Malam Qadar) yang lebih baik dari seribu bulan, Siapa saja yang terhalang dari kebaikan malam itu maka ia terhalang dari rahmah Tuhan”  (HR. al-Nasa’i)

Baca Juga : Khutbah Singkat Menyambut Ramadhan dengan Gembira

Nabi Muhammad SAW sesungguhnya mengajarkan pada kita agar menyambut bulan Ramadhan ini dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya sejak jauh-jauh hari. Sejak bulan Rajab, kita diajarkan untuk memohon keberkahan hidup di bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan melalui do’a yang masyhur kita panjatkan setiap kali memasuki bulan Rajab.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad, kita diajarkan agar berdoa :

  اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِيْ رَمَضَانَ  

”Yaa Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan bulan Sya’ban, dan berkahilah pula kami di bulan Ramadhan.” 

Jama’ah Jumat Hafidzakumullah.

Lalu, mengapa kita diajarkan untuk memohon keberkahan? Apakah keberkahan penting bagi kita? 

Keberkahan hidup adalah dambaan setiap orang yang berakal sehat. Berkah berarti bertambah. Dalam makna yang lebih luas, berkah berarti bertambah kebaikan (ziyadat al-khair fii al-syai’), termasuk kesejahteraan baik dari segi material maupun immaterial.  

Berkah dalam hal materi, seperti harta benda yang kita miliki makin bertambah, dan usaha kita semakin maju. Berkah dalam arti immateri, seperti halnya ketenteraman hati, dan pengetahuan serta wawasan yang semakin bertambah luas, yang mengarahkan kepada sikap dan perbuatan penuh hikmah kebijaksanaan, sikap dan perbuatan yang moderat, tidak ekstrem, sikap dan perbuatan yang mencerminkan rahmatan lil ‘alamin.    

Berkah kehidupan dalam negara yang merdeka juga telah kita rasakan hingga saat ini. Yang mana, mungkin tanpa kita sadari selama ini datangnya keberkahan merdeka itu berasal dari berkahnya bulan Ramadhan. Karena negara ini memproklamasikan kemerdekaannya pada bulan Ramadhan. Tepatnya pada 9 Ramadhan 1364 hijriyah yang kita catat dalam penanggalan masehi dengan tanggal 17 Agustus 1945.

Begitu pula dengan keberkahan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama yang didirikan Hadhratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. Semasa hidupnya, beliau sangat istiqomah menghidupkan bulan Ramadhan dengan membagikan ilmu beliau dalam bidang hadits. Setiap tahun di bulan Ramadhan, beliau membuka pesantren Tebuireng untuk menerima kehadiran para kyai beserta santri-santrinya untuk berkumpul di Tebuireng dan menyimak beliau menyampaikan kajian hadits Bukhari selama satu bulan penuh.

Jama’ah Jumat ahimakumullah.

Diantara berbagai hikmah bulan Ramadhan adalah adanya pengabulan doa bagi orang yang berdoa serta memohon dengan kesungguhan termasuk permohonan kita untuk merdeka dari penjajahan kala itu ; di bulan Ramadan juga ada penerimaan taubat bagi orang yang bertaubat, dan ada pula pengampunan bagi orang yang mohon ampunan. 

Hal tersebut sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits Qudsi, yang diriwayatkan dari Ibn ‘Abbas ra, di dalam salah satu bagian hadits ini disebutkan :


  يَقُوْلُ اللهُ – عَزَّ وَجَلَّ – فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ ثَلاثَ مَرَّاتٍ : هَلْ مِنْ سَاۤئِلٍ فَأُعْطِيَهُ سُؤَلْهُ ؟ هَلْ مِنْ تَاۤئِبٍ فَأَتُوْبَ عَلَيْهِ ؟ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ؟  

“Dalam setiap malam bulan Ramadhan Allah ‘azza wa jalla berseru sebanyak tiga kali: Adakah orang yang meminta maka aku penuhi permintaannya? Adakah orang yang bertobat maka aku terima tobatnya? Dan adakah orang yang memohon ampunan maka aku ampuni dia?”  (HR. Al-Thabrani dan al-Baihaqi)

Jama’ah Jum’at Hafidzakumullah,

Pada bulan Ramadhan yang akan segera kita jumpai beberapa hari kedepan, kita diwajibkan berpuasa. Tujuan utamanya adalah menjadikan kita orang-orang yang bertakwa. Kewajiban puasa Ramadhan ini ditetapkan pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijriyah.

Banyak hikmah yang dapat kita raih dalam berpuasa. Diantara hikmah berpuasa Ramadhan adalah mensyukuri nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita selama ini. 

Ibadah puasa, khususnya puasa di bulan Ramadhan adalah ungkapan syukur dari seorang hamba kepada penciptanya atas berbagai nikmat yang telah diberikan kepadanya. 

Jama’ah Jumat Rahimakumullah

Marilah kita jadikan bulan Ramadhan yang segera menyapa kita besok, sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT. Kita ungkapkan hal tersebut dengan menta’ati segala perintah-Nya, mengisi bulan Ramadhan dengan aktivitas-aktivitas yang mendekatkan diri kepada-Nya serta berbuat kebajikan dan tetap mengedepankan kesederhanaan hidup.

Marilah kita renungkan Firman Allah SWT dalam QS. al-A’raf (7) ayat 96:

 أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٓ ءٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوْا فَأَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ.  

Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.   

Semoga kita mendapatkan hikmah yang berharga dan keberkahan di bulan Ramadhan ini. Semoga kehidupan dalam negara merdeka yang telah diproklamasikan pada bulan Ramadhan selalu dapat kita isi dengan pembangunan yang mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga : Ini Dia Bacaan Bilal Sholat Jumat


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْلُقْرءَانِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهٗ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ 

 Khutbah Jumat 2 :

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا   أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ   اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ    

Penulis : Muhammad Arief Albani 

Tulisan sebelumnyaBagaimana Bisa Berilmu Jika IPNU IPPNU Tak Ngaji?
Tulisan berikutnyaApakah Tes Swab Membatalkan Ibadah Puasa?

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini