Halal Bihalal, Kian Dekatkan UNU dengan Nahdliyyin

Halal bihalal UNU momen restart

PURWOKERTO, nubanyumas.com – Momentum 1 Syawwal atau halal bihalal merupakan titik balik seorang muslim. Dalam tradisi masyarakat Banyumas, ada yang menyampaikan permintaan maaf diakhiri ‘kosong-kosong’. Itulah salah satu makna, bahwa halal bihalal adalah momen restart, kita memulai perencanaan yang baru.

Demikian disampaikan Sekretaris Badan Penyelenggara Pendidikan (BPP) Universitas NU Purwokerto, Dr Luthfi Hamidi, Rabu (19/5/2021). Kalau dalam bahasa kekinian barangkali ‘restart’ memulai dari awal.

“Kalau dalam konteks UNU atau lembaga, syawwal (halal bihalal) adalah momentum evaluasi dan perencanaan. Apa yang sudah dan akan dilakukan,” kata Luthfi.

H. Suherman anggota BPP yang lain berpendapat bahwa halal bihalal momentum tepat yang mendekatkan UNU Purwokerto dengan warga NU Banyumas. Makanya, Suherman berfikir, akan sangat bagus jika momentum syawwal dimanfaatkan untuk silaturahmi oleh civitas akademika.

KLIK! DAFTAR KULIAH DI UNU PURWOKERTO

“Silaturahmi dengan MWC (majelis wakil cabang/kecataman), se Banyumas khususnya. Juga sowan ke sejumlah tokoh NU, saya pikir akan semakin mendekaktkan UNU dengan NU Banyumas khususnya nahdliyyin,” kata Suherman kepada nubanyumas.com.

Rektor UNU Purwokerto, Prof Rochadi Abdulhadi menyebutkan bahwa halal bihalal adalah puncak kegiatan amaliah ramadhan. Seperti diketahui serangkaian kegiatan sudah dilakukan. Mulai kajian aswaja (forum intelektual) hingga bakti sosial, dan sejumlah acara lain.

Baca Juga : UNU Purwokerto Buka Jurusan Agama

“Saya selalu ingatkan bahwa visi misi kita kepada seluruh civitas, termasuk karyawan dan dosen. Khususnya pada titik mencetak generasi berakhlakul karimah dan ahlussunnah waljamaah annahdliyyah,” kata Rochadi.

Adapun hikmah halal bihalal disampaikan oleh Rois Syuriah PCNU Banyumas, KH Drs Mughni Labib MSi. Sejumlah perwakilan dosen, karyawan tampak hadir di forum. Halal bihalal juga dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom dan live di youtube official.

Tulisan sebelumnyaMondokin Anak Usia SD/MI, Ini Kiatnya
Tulisan berikutnyaBada Kupat, Tradisi Warga NU Kalibenda Usai Syawalan

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini