Jangan Tinggalkan, 10 Amalan Sunah Ini Dalam Puasa Ramadhan

amalan sunah

10 Amalan Sunah Ini Dalam Puasa Ramadhan – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa, terdapat banyak sekali amalan sunah yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan.

Meskipun amalam sunah, yang jika ditinggalkan tidak apa-apa, tapi kita tak bisa meninggalkannya begitu saya, karena setiap amal ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

Menjalankan ibadah puasa Ramadhan adalah suatu kewajiban bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat dan tidak sedang berhalangan untuk melakukan ibadah tersebut. Puasa Ramadha juga menjadi bagian dari salah satu lima rukun Islam.

Kewajiban puasa tercatat dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 183 : “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan bagimu ibadah puasa, sebagaimana diwajibkan bagi orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa”.

Baca Juga : Wajib Dihindari, 8 Hal Ini Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan

10 Amalan Sunah Dalam Puasa Ramadhan

Terkiat amalan sunah dalam puasa Ramadhan, Syekh Nawawi Al Bantani dalam kitab Nihâyah al-Zain fî Irsyâd al-Mubtadi’in menulis 10 amalan dalam bulan Ramadhan yang apabila dilakukan dapat menyempurnakan ibadah puasa.

  1. Makan Sahur

Makan Sahur dilakukan pada malam hari, sebelum adzan subuh berkumandang. Sahur adalah sunah sesuai dengan hadir Bukhari : “Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari). 

Utamanya makan sahur dilakiukan diakhir waktu, selama tidak pada batas waktu yang diragukan. Apakah masih malam atau sudah terbit fajar. “Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka,” (HR Ahmad)

2. Menyegerakan Buka Puasa

Jika sudah memasuki waktu berbuka puasa, kita disunahkan untuk sesegera mungkin membatlkan puasa kita, meskipun hanya dengen meminum air putih atau makan sebiji kurama.

Berbeda dengan makan sahur yang diutamakan dilakukan pada akhir waktu, berbuka justru diutamankan diawal waktu. Nabi Muhammad SAW bersabda : “Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan,” (HR Abu Dawud).

3. Membaca Doa Saat Berbuka

Ini lafal doa yang dapat dibaca saat berbuka puasa :

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

“Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, berkat rahmat-Mu, wahai Dzat yang maha penyayang di antara para penyayang.”

4. Mandi Besar atau Mandi Junub

Mandi besar dilakukan sebelum terbit fajar agar saat sudah masuk waktu puasa kita dapat menjalani ibadah puasa dalam keadaan tubuh yang suci dan bersih.

Mandi junub dilakukan ketika pada malam harinya kita melakukan  hubungan suami istri atau menggluarkan hadsat besar.

Mandi besar setelah fajar dikhawatirkan akan ada air yang masuk kedalam tubuh, sehingga menjadikan kita makruh atau batal.

5. Menjaga Lisan dari Ucapan Buruk

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Puasa adalah dengan menahan diri dari kata-kata laghwu dan rafats …”. (HR Abu Hurairah)

Laghwu adalah perkataan yang tidak berfaedah, sedangkan rafats adalah perkataan jorok (cabul). Menahan lisan dari perkara-perkara yang tak berguna, apalagi perkara haram, seperti berbohong dan mengumpat. Sebab, semuanya akan menggugurkan pahala puasa.

6. Menahan Diri dari Hal-hal yang Tidak Perlu

Menahan diri dari segala hal yang tidak perlu atau tak sejalan dengan hikmah puasa, meskipun hal itu tidak sampai membatalkan, seperti berlebihan dalam mengadakan makanan atau minuman dan lain sebagainya.

Karena hal tersebut tak seiring dengan hikmah dalam ibadah puasa, Allah SWT berfirman  “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan” (Surah Al A’raf: 31).

7. Memperbanyak Sedekah

Nabi Muhammad SAW bersabda : “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang yang beruasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (H.R. Ahmad).

8. Memperbanyak i’tikaf

Iktikaf dapat dilakuakan di masjid. Sebaiknya dilakukan sebulan penuh. Jika tidak, sepuluh malam terakhir diutamakan. Sebab, jika memasuki sepuluh malam terakhir, Rasulullah saw. selalu menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggang sebagai bentuk kesiapan menjalankan ibadah.

9. Membaca Al Quran Hingga Khatam

Mengkhatamkan Al-Quran setidaknya sekali selama bulan Ramadan. Maksimalnya tentu sebanyak-banyaknya, seperti para ulama terdahulu. Bahkan, setiap bulan Ramadhan, Imam al-Syafi‘i mengkhatamkannya hingga 60 kali.

10. Istiqomah

Istiqomah dalam menjalankan amaliah Ramadhan dan melanjutkan amaliah-amaliah tersebut di bulan-bulan berikutnya.

Demikian amalan sunah yang dapat dilakukan selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Tulisan sebelumnyaWajib Diketahui, Ini Keutamaan Sholat Tarawih Malam ke 4
Tulisan berikutnyaKultum Ramadhan Fatayat : Ramadhan Waktu Untuk Istirahat

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini