Silaturrahmi…..YES! Polling….NANTI DULU!

NGAJI takhsin Qur’an nya, baru sampai juz satu, setelah terlebih dahulu menyelesaikan juz tiga puluh beberapa waktu lalu. Hafalan kitab Jurmiyah-nya juga belum sampai tigapuluh bait. Fiqih kitab Taqrib-nya juga masih membahas tentang Aqiqah dan Qurban. Namun majelis malam itu, sangat ramai ketika ada salah satu santri yang bertanya tentang Polling tokoh-tokoh NU.

Setiap malam Selasa, Kamis dan Sabtu, anak-anak muda desa itu berkumpul di rumah seorang guru ngaji. Ada yang tergabung dalam GP Ansor, Banser, remaja masjid, juga ada para kepala rumah tangga muda yang ingin menambah ilmu agamanya.

Setelah takhsin dengan penjelasan tajwidnya, baca kitab taqrib dengan keterangan fiqihnya, Kitab Jurmiyah dengan kaidah nahwu-nya, mereka melanjutkan obrolan santai.

Beberapa hari lalu, majelis kecil itu juga cukup ramai dengan topik bahasan ustadz-ustadz yang sedang viral di channel You Tube. Tentang Gus Baha, Gus Kautsar, Habib Syeh, Habib Riziq, Ustadz Abdul Somad, Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Ikhsan Tanjung, KH Idrus Romli, KH. Marzuki Mustamar, Ustadz Firanda Andirja, Dr. Arrazy Hasyim dan lain-lain.

Sang guru ngaji yang enggan di sebut Ustadz maupun Kyai itu juga sempat menyebutkan para da’i You Tube yang sangat gemar mengkritisi amaliah-amaliah NU.

Entah mengapa malam itu ada yang bertanya tentang Polling tokoh NU yang pantas memimpin kabupaten ini. Awalnya sang Guru ngaji kaget. Tapi sebentar kemudian memaklumi kondisi tersebut, karena memang begitu ramai di aplikasi WA.

“Semuanya bagus. Beliau-beliau adalah orang-orang alim dan hebat di kabupaten kita. Orang-orang pintar yang kiprahnya untuk umat apalagi untuk NU, sudah tidak diragukan lagi,” kata guru ngaji itu setengah menerangkan.

“Saat ini, kalian belum waktunya untuk menilai mana yang pantas, dan mana yang tidak pantas mengenai para Kyai tersebut untuk menjadi pemimpin. Tahan dulu untuk ikut di Polling. Saya justru menyarankan kepada kalian untuk segeralah silaturrahmi kepada Kyai-Kyai tersebut. Silaturrahmi kepada mereka, jauh lebih berkah ketimbang ikut ramai-ramai Polling tersebut….”

Para santri diam cukup lama. Seorang santri datang membawa beberapa gelas kopi dari dapur guru ngajinya. Minum kopi, adalah kenikmatan tersendiri bagi mereka setelah ngaji.

“Berarti, silaturrahmi….yes, ikut Polling….nanti dulu!”

Kata santri tersebut sambil membagikan gelas-gelas kopi kepada teman-temannya.

“Betul. Melihat wajah orang alim itu banyak mendatangkan berkah. Apalagi bisa duduk dengan beliau-beliau dalam satu majelis, berkah tambah melimpah. Silaturrahim-lah! Tak perlu menunggu waktu Pilkada…”

Ujar alumni sebuah pesantren kecil di desa sebelah tersebut. Mereka mengangguk-angguk sambil menikmati kopi malam itu. (*)

*) Ketua Tanfidziyah NU Ranting Ketenger, Baturraden, Banyumas

Tulisan sebelumnyaISNU Banyumas Luncurkan Website Resmi
Tulisan berikutnyaKyai Achmad Arief (Ayah) ‘Kebondalem’ : Catatan Kecil Perguruan Pencak Silat ASMA’  

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini