PURWOKERTO, nubanyumas.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan Gerhana Bulan Total Perigee atau yang lebih dikenal dengan Super Blood Moon yang terjadi pada 26 Mei, fase-fasenya akan tampak di sejumlah wilayah di Indonesia.
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
“Itulah sebabnya gerhana bulan total tanggal 26 Mei nanti disebut super blood moon, karena terjadi saat bulan di Perigee, Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi,” kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono, lewat keterangan tertulis, Senin (24/05/2021).
BMKG akan melakukan pengamatan Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 di lokasi-lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia dengan menggunakan teleskop yang dipadukan dengan detektor dan teknologi informasi dan disebarluaskan melalui situs resmi BMKG, silahkan Klik disini.
Gerhana Bulan total ini dapat disaksikan jika kondisi cuaca cerah-berawan dan aman disaksikan oleh masyarakat dengan mata telanjang, tanpa harus menggunakan kaca mata khusus gerhana.
Pada puncak gerhananya, di sebagian besar wilayah Indonesia posisi Bulan dekat dengan horizon di bagian Timur sehingga memungkinkan pengamat untuk dapat mengabadikan kejadian gerhana ini dengan latar depan bangunan yang bersejarah atau ikonis.
Baca Juga : Panduan Bilal Shalat Gerhana
Masyarakat dapat mengikuti proses pengamatan ini dengan mengakses https://www.bmkg.go.id/gbt.
“Masyarakat yang berada di pesisir atau pinggir laut (pantai) perlu mewaspadai terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari pasang normalnya,” kata Triyono.