Ini Penjelasan Ansor, Banser hingga Denwatser dari Gus Luqman Saat Konferancab Ansor Pekuncen

Konferancab Ansor Pekuncen

PEKUNCEN, nubanyumas.com – Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Banyumas, Mohammad Luqman memberikan sejumlah masukan kepada anggota Ansor, Banser, Rijalul Ansor secara umum dan khusus dalam Konferensi Anak Cabang GP Ansor Pekuncen di MI Maarif NU 1 Banjaranyar Kecamatan Pekuncen, Ahad 20 Februari 2022.

Gus Luqman begitu ia akrab disapa, menekankan agar pengurus dan anggota GP Ansor harus berorganisasi dengan tunduk pada peraturan organisasi berupa Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga GP Ansor.

Dalam Konferensi Anak Cabang GP Ansor Pekuncen, Gus Luqman menekankan sejumlah poin antara lain :

1. Posisi Banser dan Rijalul Ansor adalah di bawah komando pimpinan Ansor dalam menjalankan segala tugas dan fungsinya dalam organisasi Ansor. Ibaratnya Ansor adalah rumah, sementara Banser, Rijalul Ansor adalah kamar-kamarnya.

“Jangan sampai kamar ini malah keluar dari rumah,” tegasnya.

2. Dengan kedudukan Banser dengan segala Satuan Khususnya maka harus patuh terhadap aturan organisasi dan selalu melaporkan dan meminta persetujuan ketika hendak mengadakan kegiatan ataupun hal lainnya. Laporan pertanggungjawaban Banserpun dalam akhir masa organisasi harus menyatu dalam Laporan pertanggungjawaban Gerakan Pemuda Ansor.

“Dalam Banser tidak ada bendahara, jadi yang ada adalah bendahara Ansor. Ketika Banser membutuhkan dana dan sebagainya tinggal berkoordinasi kepada pimpinan Ansor selanjutnya berhubungan dengan bendahara,” jelasnya.

3. Denwatser dikembalikan ke kodratnya, karena sebagaimana dari pusat hingga wilayah, tidak ada aturan organisasi yang mengatur soal Denwatser. Untuk itulah di tingkat cabang hingga ranting di Banyumas diinstruksikan untuk menghentikan segala bentuk kegiatan hingga simbol-simbol Denwatser di masyarakat atau kegiatan lainnya.

“Denwatser dikembali ke kodratnya yaitu Fatayat. Karena Fatayatpun punya Garda Fatayat. Gerakan Pemuda Ansor itu Pemuda bukan pemudi, tanpa Denwatserpun tidak akan berkurang kegagahannya,” katanya.

Baca Juga : Gus Luqman: Ansor Harus Out Of The Box tapi Tidak Out Of The Rule

4. Kedudukan Ansor di segala tingkatan organisasi hakikatnya sama dan tugasnya sama yaitu bertanggungjawab dan berkhidmat kepada NU. Jadi harusnya tidak ada yang merasa lebih perwira ketika telah mengikuti jenjang pengkaderan tertentu dan memandang rendah yang lain.

“Yang jadi pengurus cabangpun, jangan sampai ‘kami cabangen‘. Kita sama kedudukannya, tanggungjawabnya sama,” ujarnya.

5. Kader Ansor harus ‘out of the box’ tapi tak ‘out of the rule’ artinya kader Ansor harus punya inovasi terobosan tanpa harus menabrak aturan. Kader Ansor harus benar-benar total berorganisasi dan berkhidmat, meluruskan niat berorganisasi. Ansor harus mengambil pembelajaran tentang pelestarian tradisi yang baik dan terbuka mengambil inovasi untuk tradisi baru yang lebih baik.

“Jangan landai-landai saja dalam berorganisasi, namanya pemuda. Kalau landai-landai saja, berarti NU ke depan akan landai-landai saja. Karena Ansor adalah NU Masa depan dan Masa depan NU,” tegasnya yang memaparkan Ansor Banyumas menjadi pelopor akreditasi online pengurus ranting dengan aplikasi buatan sendiri.

6. Dengan kedudukan Ansor, Banser dan Rijalul Ansor maka dalam penempatan logo harus disesuaikan. Logo Ansor harus lebih besar dibandingkan dengan logo Banser dan Rijalul Ansor.

“Itu sudah sempat saya sampaikan di grup pengurus cabang dulu, ” jelasnya.

Dalam Konferancab GP Ansor Pekuncen tersebut terpilih secara aklamasi Darsito yang merupakan Ketua GP Ansor periode sebelumnya. Dari 16 ranting, ada 14 ranting yang mengusulkan nama Darsito sementara 2 ranting lainnya tidak memenuhi syarat akreditasi ranting sehingga tak memiliki hak suara.

“Saya dipilih menjadi imam dan sahabat-sahabat yang mendorong saya harus siap menjadi makmum. Karena makmum tugasnya lebih berat,” tantang Darsito. (*)

Tulisan sebelumnyaWujudkan Tertib Administrasi, PAC Fatayat NU Kembaran Adakan Pelatihan
Tulisan berikutnyaDuet Kiai Muzamil dan Warkim Pimpin NU Gumelar

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini