Anggapan masyarakat yang melihat dan menyebut seorang kiai sebagai sosok ‘wong pinter’ sering kali masih kita temukan pada hari-hari ini, bahkan seperti sudah menjadi rahasia umum jika masyarakat kerap kali sengaja soan kepada seorang kiai dengan tujuan untuk meminta air yang sudah di doakan sang kiai. Suwuk.
Hal seperti itu juga pernah dialami oleh KH Yusuf Azhary, pengasuh Pesantren Tahfidzul Quran Al Azhary Dusun Karangcengis, Desa Lesmana Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Kiai yang akrab disapa Mbah Yusuf itu pernah kedatangan tamu yang sengaja minta doa untuk kesembuhan penyakitnya. Begini kisahnya…
Pada suatu waktu, datanglah sebuah rombongan tamu dari suatu daerah yang jauh ke kediaman Mbah Yusuf. Rombongan itu pun diterima dengan baik oleh Mbah Yusuf layaknya rombongan tamu-tamu yang lainya. Seteleh menyantap hidangan yang disuguhkan dan ngobrol kesana kemari, akhirnya salah satu orang dari rombongan tersebut menyampaikan maksud dan tujuanya soan kepada Mbah Yusuf.
“Begini Mbah, maksud tujuan kedatangan kami serombongan ini mau minta doa kepada panjenengan agar salah satu dari keluarga kami yang tadi saat masuk ke ndalem ini digendong itu kakinya bisa sembuh dan bisa berjalan dengan normal,” jelas tamu itu sambil melihat keluarganya yang sudah lama menderita sakit lumpuh.
Mbah Yusuf pun seketika langung menujukan wajah tegang dan bingung, karena ia merasa bukanlah seorang ahli pengobatan dan tak memilki kemampuan untuk menyembuhkan suatu penyakit, apa lagi penyakit lumpuh, ia merasa hanya seorang kiai Desa biasa yang hanya bisa mulang ngaji para santri-santri dan masyarakat.
Baca Juga : Berdua Saja dengan Mbah Yusuf
“Mohon maaf, saya tidak bisa. Saya hanya kiai Desa biasa, bukan tabib yang ahli pengobatan,” jawab Mbah Yusuf.
Namun si tamunya itu terus saja mendesak agar Mbah Yusuf bisa mengobatinya, karena ia yakin jika Mbah Yusuf pasti memilki cara yang ampuh untuk mengobati orang yang lumpuh.
“Kami semua yakin, Mbah Yusuf pasti bisa mengobatinya,” sambung tamunya.
Karena terus saja didesak oleh tamunya, akhirnya Mbah Yusuf pun dengan setengah terpaksa menyanggupi permintaan tamunya itu. Ia lalu bangkit dan melangkah menuju ke sumur yang ada dibelakang rumahnya. Diambilah air sumur itu oleh Mbah Yusuf dan dimasukannya kedalam gelas.
Mbah Yusuf kemudian pelan-pelan membacakan surat Al Fatihah, setelah selesai lalu meniupkannya kedalam gelas.
“Ini, silahkan diminum,” kata Mbah Yusuf sambil memberikan gelas.
Orang yang sakit lumpuh itu pun dengan sigap langsung meminum air pemberian Mbah Yusuf. Dan keajaiban dari Tuhan seketika itu juga datang, orang lumpuh itu langung bisa berdiri dan berjalan.
Ghufron yang mendengar kisah itu langsung dari Mbah Yusuf saat sedang mijitin beliau itu hanya bisa geleng-geleng kepala, sambil diam-diam bertanya dalam hatinya, ini yang sekti air sumurnya apa doanya Mbah Yusuf?
