Rakerpus JP3M di Leler Dihadiri Pejabat, Diberkaih Ulama Al Azhar

Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin MZ berfoto bersama Gus Anam, Syaikh Toha dari Mesir dan pengurus JP3M pusat dan Banyumas usai membuka Rakerpus di Leler, Sabtu (17/12/2022).

BANYUMAS, nubanyumas.com – Rapat Kerja Pusat (Rakerpus) Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Mubalighoh (JP3M) sukses digelar di Gedung Zawiyah, Ponpes At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, Leler, Randegan, Kebasen, Banyumas, Sabtu (17/12/2022).

Acara dibuka langsung Wakil Gubernur Jawa Tengah, Gus Taj Yasin MZ. Dalam sambutannya, Gus Yasin menyitir maqolah berbahasa Arab yang berbunyi ‘al mar’ah imaduddin’ atau perempuan adalah tiang agama.

“Kalau dalam konteks hadits, Nabi Muhammad SAW menyebut al umm madrosatul ula. Bahwa para ibu (perempuan) adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Disinilah peran penting perempuan,” kata Gus Yasin.

WhatsApp Image 2022 12 18 at 17.45.45 - NU Online BanyumasBicara perkembangan dan kebutuhan zaman, lanjut Gus Yasin, tentu dibutuhkan tambah ilmu spesifik bagi bu nyai-bu nyai. Mengingat, pada praktiknya, perempuan khususnya bu nyai memiliki peran strategis di pesantren. Maka forum seperti rapat kerja pusat menjadi penting untuk menambah pengetahuan.

Ketua JP3M Banyumas, Ny Hj Tsummanah Hisyam berterimakasih kepada sohibul bait dan pengurus khususnya nasional. “Mohon maaf jika masih ada kurang sana-sini, inilah keterbatasan kami. Saya mohon ojo dibanding-bandingke,” katanya.

Pengasuh Pesantren At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, KH Zuhrul Anam merasa terhormat atas rawuhnya para bu nyai se Indonesia. Gus Anam juga menyoroti munculnya perempuan-perempuan ‘alim, viral dan jadi idola saat ini.

“Ternyata benar kata Mbah Maimun Zubair, bahwa zaman itu berubah. Kalau saya lihat, peran dan gerakan perempuan di Indonesia dibanding negara lain, cukup menonjol dan berkembang,” katanya.

Ketum JP3M, Ny Hj Maftuah Afif menyebut organisasi ini hadir sebagai ikhtiar menyambung silaturahmi antar bu nyai. JP3M juga tumbuh dan berkembang tidak lepas dari berkah karomahnya ulama-ulama sepuh terdahulu.

“Kami ini tetap mengedepankann tawadlu. Tidak akan ‘nglancangi’ poro kiai. Kalau diridloi ya berangkat, kalau tidak diridloi ya masih ngeyel dulu, sampai bener-bener tidak diridloi baru tidak berangkat,” kata Nyai Maftuah setengah berseloroh.

Selain dihadiri jajaran JP3M nasional dan pejabat daerah, Rakerpus juga dihadiri Syaikh Toha Abdul Wahhab Arrasikh. Utusan resmi Al Azhar, Kairo, Mesir. Syaikh Toha membawakan materi dalam seminar terkait ‘daurul mar’ah fi da’wah wan nasyril ilmi’. Garis-garis besar peran perempuan dalam dakwah dan menyebarkan ilmu.

Tulisan sebelumnyaSeabad NU, Ponpes Darussalam-PBNU Gelar Halaqah Fikih Peradaban
Tulisan berikutnyaAnsor Cilongok: 7 Hari Full Tahlilan Untuk Ischakul Chasan

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini