Purwokerto, nubanyumas.com – Proses pemungutan suara sudah dilaksanakan, 14 Februari 2024 lalu. Secara umum, pemilu di Banyumas berjalan lancar dan baik tidak ada pemungutan suara ulang (PSU). Meski demikian, Bawaslu Banyumas mencatat sejumlah temuan yang dihimpun dari level paling eknis Pengawas TPS.
“Setidaknya ada belasan poin temuan kasus selama pemungutan suara 14 Februari kemarin. Data ini kita himpun dari pasukan di lapangan, Pengawas TPS yang tersebar full di seluruh TPS se Banyumas,” kata Ketua Bawaslu Banyumas, Imam Arif Setiadi.
Temuan tersebut, kata Imam beberapa diantaraanaya, surat suara kurang (13 TPS). PTPS tidak mendapat salinan (2 TPS), C Plano tidak dimasukkan kotak suara (5 TPS), pemilih telat datang (2 TPS), layana mencoblos di rumah di luar perencanaan (9 TPS) dan selisih ataus alah tulis angka terjadi di 25 TPS.
Selanjutnya ada penggandaan di luar TPS (1), penundaan penghitungan suara karena cuaca (2), pemilih tidak terdaftar DPTb (2). Kemudian ada juga temuan surat suara rusak (11 TPS), kelebihan surat suara (4 TPS), kotak suara rusak (1 TPS) dan kejadian saksi membuat gaduh (2 TPS).
“Alhamdulillah, semua potensi itu sudah teratasi sejak di TPS. Semua karena peran pasukan utama 5.587 Pengawas TPS se Banyumas. Tentu buah koordinasi dengan PKD, Wascam kepada petugas KPPS,” katanya.
Kordiv Humas Parmas Bawaslu, Rani Zuhriyah menambahkan bahwa pengawasan melekat terus dilakukan usai pemilu, 14 Februari. Salah satunya adalah waskat rekapitulasi tingkat kecamatan dan nantinya akan dilanjutkan di tingkat kabupaten.
“Komisioner Bawaslu secara aktif dibagi tugas melakukan pengawasan rekapitulasi di tingkat kecamatan. Termasuk mendorong peran aktif panwaslucam. Orientasi utamanya adalah tidak ada suara rakyat yang hilang, semua harus terjaga,” katanya.
