Muktamar Pemikiran NU 2023, Berawal Dari Keresahan Gus Ulil

Keresahan Gus Ulil

JAKARTA,nubanyumas.com – Lalu lalang calon peserta Muktamar Pemikiran NU 2023 memenuhi asrama haji Pondok Gede.

Rintik hujan turut mengiringi kedatangan ketua panitia muktamar yang juga ketua PBNU, KH. Ulil Abshar Abdalla.

Para calon peserta sontak menyambut kedatangan pria yang akrab dipanggil Gus Ulil dengan salam penghormatan.

Setelah berbincang dengan panitia, Gus Ulil menyempatkan waktu untuk mengobrol sejenak.

Dalam perbincangan ini, Gus Ulil memaparkan mengenai keresahan beliau mengenai kondisi masyarakat.

Masyarakat kini semakin terbagi dalam kotak-kotak kecil kesibukan masing-masing.

Kesibukan dalam kotak ini mencabut individu dari perannya sebagai anggota masyarakat.

Gus Ulil mengutip dhawuh Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari “Kurang sempurna hidup seseorang yang tidak mengambil peran dalam masyarakat”.

Kalimat ini tentu menampar wajah individu abad 21 yang semakin mementingkan subjektifitas.

Subjektifitas alias ke-aku-an menjadi bahaya laten yang membuat sebuah masyarakat menjadi beku dan tidak berkembang.

Masyarakat yang tidak berkembang bagaikan buih yang terombang ambing tak tentu arah.

Oleh karena itu, penting untuk membangkitkan kesadaran bersama mengenai perbincangan tentang masyarakat.

Meski dalam jangka pendek, perbincangan ini tak akan berdampak pada perubahan masyarakat yang radikal.

Namun setidaknya ada kesadaran bersama yang bangkit mengenai imajinasi masyarakat ideal dalam benak setiap individu.

Imajinasi Masyarakat Masa Depan Sebagai Perbincangan

Gus Ulil menyatakan muktamar ini sebagai langkah awal untuk memantik perbincangan.

Imajinasi mengenai masa depan masyarakat diharap menjadi tema-tema perbincangan hingga akar rumput.

Penting untuk membangkitkan tema-tema perbincangan lain dikala tema politik sedang mendominasi.

Politik praktis hanyalah riak-riak kecil yang tidak lebih penting dari menjaga keberlangsungan masyarakat.

Oleh karena itu, warga nahdliyin tidak boleh terlena dengan hingar bingar politik praktis.

Namun harus lebih fokus pada agenda-agenda kemaslahatan umat.

Tulisan sebelumnya5 Perspektif Akan Diusung Pada Muktamar Pemikiran NU 2023, Apa Saja?
Tulisan berikutnyaMandat Gus Yahya Bagi Peserta Muktamar Pemikiran NU 2023

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini