JAKARTA,nubanyumas.com – Setelah dua dekade, kini Muktamar Pemikiran NU kedua kembali dihelat.
Bagi Ulil Abshar Abdalla, ketua PBNU, muktamar pemikiran sangat mendesak untuk merumuskan bentuk masyarakat di masa depan.
Muktamar Pemikiran NU pertama kali diadakan di Situbondo pada tahun 2023.
Saat itu, muktamar fokus pada reinterpretasi lebih luas terhadap nilai Ahlussunnah wal Jama’ah.
Tantangan berbeda kini dihadapi pada Muktamar Pemikiran yang kedua.
Indeks demokrasi yang menurun, ketimpangan sosial yang makin lebar, dan ekspansi kecerdasan buatan menjadi tantangan masyarakat.
Tantangan ini tak hanya dihadapi oleh warga nahdliyin atau umat Islam saja, tetapi juga dirasakan oleh masyarakat secara luas.
Muktamar Pemikiran NU Kedua akan diselenggarakan pada 1-3 Desember 2023 di asrama haji Pondok Gede Jakarta.
Muktamar akan dibuka pada 1 Desember 2023 pukul 19.00 dengan orasi kebudayaan oleh ketua umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf.
Dilanjutkan dengan parade kebudayaan dan pembacaan puisi oleh Sosiawan Leak.
Selanjutnya, hari kedua akan diisi dengan diskusi panel dan kelas dengan berpatokan pada 5 perspektif utama dalam merumuskan imajinasi masyarakat masa depan.
Merumuskan Masyarakat Masa Depan
“Imagining Future Society” merupakan tajuk utama dari Muktamar Pemikiran NU kedua.
Untuk merumuskan arah masyarakat ke depan, ada 5 perspektif yang akan jadi tema diskusi bagi 800 peserta Muktamar.
-
Agama
-
Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
-
Teknologi dan Media Sosial
-
Ekonomi Politik
-
Budaya