Menikmati Ujian Hidup

Menikmati Ujian Hidup
Menikmati Ujian Hidup

Barangkali setiap kali kita menghadapi ujian, sering terbersit di pikiran kita satu pertanyaan, kenapa mesti ada ujian?

Pertanyaan ini kelihatannya wajar-wajar saja, akan tetapi kalau kita cermati, kiranya akan kita sadari bahwa pertanyaan ini adalah pertanyaan yang mestinya tidak perlu kita pertanyakan.

Ibarat permainan sepak bola, bagaimana rasanya jika salah satu tim (kesebelasan), karena tidak ingin ada rintangan dan tantangan yang menghadang.

Baca juga: Islam Itu Ni’mat, Bukan Beban

Kemudian meminta tim (kesebelasan) lawan untuk mengalah dengan mempersilakan tim tersebut memasukkan bola ke gawang sebanyak-banyaknya.

Apakah dengan bisa mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang tanpa ada tantangan dan rintangan dari tim lawan menjadikan kebanggaan?

Apakah ada kenikmatan dan kepuasan dalam permainan sepak bola seperti itu.

Tentu tidak! Sekali lagi tentu tidak!

Kenikmatan, kepuasan, dan bahkan kebanggan dalam permainan sepak bola adalah jika masing-masing tim berperan secara maksimal menjadi rintangan dan tantangan atas satu dengan lainnya, dan kemudian salah satu dari keduanya bisa mencetak gol ke gawang.

Pasti gol seperti ini akan terasa nikmat sekali, gol yang didapat setelah melalui perjalanan berliku.

Pasti gol seperti ini juga akan membahagiakan sekali, gol yang diperoleh setelah perjuangan berat melewati segala hadangan dan rintangan dari lawan.

Hambar Tanpa Ujian

Barangkali demikian pula dengan kehidupan. Sepertinya kehidupan ini akan terasa hambar jika di dalamnya tidak ada rintangan dan tantangan.

Kehidupan ini bisa jadi juga akan terasa tidak asyik, tidak seru, bahkan tidak nikmat untuk dijalani, jika di dalamnya tidak ada ujian.

Baca juga: Ber-Islam Dengan Dosis Manusia

So, ujian adalah penikmat hidup, karenanya ia tidak hanya untuk dihadapi dan diatasi, tetapi juga dinikmati!

Dengan ini semua, hidup menjadi warna-warni, sejuta rasa, membahagiakan, dan penuh makna!
Wallahu A’lam Bish-Shawwab!

Penulis: Dr. Munawir, S.Th.I, M.Si., dosen Ilmu Tafsir Hadits UIN Saifuddin Zuhri dan pengurus LBM PCNU Banyumas 2023-2028

Tulisan sebelumnya[Tenda Mudik] Mudik dengan Riang Gembira Bersama Sako Ma’arif NU Banyumas
Tulisan berikutnya[Tenda Mudik] Ketua Sako Ma’arif NU Nasional Sambangi Tenda Mudik Banyumas

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini