LPPM UIN Saizu Adakan FGD Metodologi Pengabdian Masyarakat di Cilacap

Cilacap, nubanyumas.com – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menggelar Focus Group Discussion (FGD), di Hotel Aston Inn Cilacap, pada Jumat-Sabtu (22-23/11/2024).

Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat LPPM UIN Saizu Purwokerto, Mawi Khusni Albar menyebut, FGD ini mengangkat tema Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan mutu dosen dalam mendampingi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD).

Acara FGD dibuka oleh Wakil Rektor III UIN Saizu Purwokerto, Prof. Sunhaji pada Jumat (22/11/2024) pukul 10.00 WIB. Prof Sunhaji menekankan pentingnya penerapan konsep ABCD dalam mendukung pengabdian masyarakat yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Pada sesi pertama, Kasubdit Pengabdian Kemenag RI, Achmad Room Fitrianto menyampaikan materi tentang Paradigma dan Prinsip ABCD. Dalam paparan tersebut, peserta diajak memahami pendekatan ABCD yang menitikberatkan pada potensi dan aset yang dimiliki masyarakat.

Agus Afandi, pemateri lainnya, melanjutkan dengan menjelaskan Teknik Menemukenali dan Memobilisasi Aset. Malam harinya, Agus Afandi juga membawakan sesi mengenai Teknik Menyusun Artikel Pengabdian dari Laporan Pengabdian, yang kembali diulas secara mendalam pada sesi sore hari pukul 15.30 WIB.

FGD ini diikuti oleh 40 dosen lintas fakultas di UIN Saizu Purwokerto. Peserta dibekali pemahaman bahwa ABCD, yang pertama kali dikembangkan oleh John McKnight dan Jody Kretzmann dari Northwestern University, adalah pendekatan berbasis pemberdayaan komunitas.

Ini telah diadopsi secara global oleh berbagai organisasi internasional, seperti MYRADA di India dan World Vision di Tanzania. ABCD fokus pada pengelolaan aset manusia, sosial, finansial, dan infrastruktur komunitas untuk transformasi ekonomi yang berkelanjutan.

Pada hari kedua, Sabtu (23/11/2024), peserta dibagi ke dalam empat kelompok untuk melakukan observasi di sekitar lingkungan Hotel Aston Inn. Mereka mengidentifikasi berbagai aset komunitas berdasarkan enam kategori utama dalam konsep ABCD.

Antara lain human capital, natural capital, financial capital, physical capital, dan social capital. Kegiatan ini dipandu oleh Agus Afandi dan Achmad Room Fitrianto. Selain itu, para peserta diajak membuat proposal pengabdian berbasis pendekatan ABCD sebagai implementasi langsung dari materi yang telah dipelajari.

Prof Sunhaji menyebut, kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen UIN Saizu Purwokerto untuk terus mengembangkan pengabdian masyarakat berbasis riset dan pemetaan aset komunitas.

FGD ini menegaskan bahwa pendekatan ABCD telah diterapkan dalam program KKN UIN Saizu selama tiga tahun terakhir. Dengan pelatihan rutin seperti ini, diharapkan dosen UIN Saizu Purwokerto dapat semakin memahami dinamika pemberdayaan masyarakat.

Selain itu memberikan dampak yang lebih signifikan melalui program pengabdian mereka. Acara ditutup dengan evaluasi hasil diskusi dan presentasi peta roadmap aset komunitas, menjadikan FGD ini sebagai langkah strategis dalam mendukung keberhasilan program KKN dan pengabdian kepada masyarakat berbasis ABCD di UIN Saizu Purwokerto.

 

Tulisan sebelumnyaMangkat Nyoblos Pilkada 2024, Foto Selfi – Groufie KPU Banyumas Siapkan Hadiah!
Tulisan berikutnyaWong Banyumas Kudu Ngerti! Peniti Mas dari Dindukcapil Permudah Terbitkan Akta Kematian

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini