Kiai Kholid: Ngaku Beriman, Harus Siap Diuji

kiai Kholid memberi ceramah pada rutinan Ahad Wage
Kiai Kholid Abdul Rosyid memberi ceramah dalam Pengajian Rutin Ahad Wage MWCNU Ajibarang

AJIBARANG, nubanyumas.com – “Orang yang mengaku beriman, pasti akan diuji oleh Alloh,” demikian kalimat pembuka kiai Kholid Abdul Rosyid mengawali Pengajian Rutin Ahad Wage MWCNU Ajibarang, di Pondok Pesantren Darul Muhajirin Desa Pandansari kecamatan Ajibarang, Minggu (27/2) pagi.

Mengutip Quran Surat Al Ankabut ayat 2-3, kiai Kholid menjelaskan Alloh juga menguji ke umat terdahulu, untuk mengetahui kesungguhan mereka. Sehingga kelihatan siapa yang benar-benar iman, dan siapa yang tidak.

Sebagai warga negara Indonesia, lanjut kiai Kholid, kita juga harus siap diuji. Diuji ketahanannya, diuji persatuannya. Sungguh-sungguh menjadi warga yang baik atau tidak? Atau cuma merusak tatanan negara.

Alat ujinya salah satunya adalah kasus adzan dan TOA yang sekarang sedang menjadi perbincangan. Mana yang cuma ngobrak-ngabrik tatanan, dan mana yang sedang membangun tatanan. “Salahnya, banyak yang ngomong tapi belum punya ilmu, sehingga bukan menyelesaikan persoalan, malah menambah ribut,” jelasnya.

Oleh karena itu, sangat bagus sekali MWCNU Ajibarang memulai kembali Pengajian Rutin Ahad Wage. Untuk meramaikan kembali tradisi ngaji. Kita hampir kehilangan ilmu, karena tidak mau bersusah payah mencari ilmu.

Baca Juga : Minggu Pagi, Ngaji lagi

Kiai Kholid menambahkan, dalam kajian politik global, negara Indonesia paling strategis, terkenal kaya raya, indah dan nyaman. Tapi diapit oleh negara-negara kuat, ada China, Australia, Iran dan Arab Saudi.

Sekarang ini, yang berjalan bukan hanya pertarungan akidah, tapi ekonomi. Pemilik dana besar, seperti Arab Saudi menggunakan kekuatannya untuk mempengaruhi akidah. Oleh karena itu, kita harus semakin giat mencari ilmu.

Dalam Pengajian Rutin yang lebih banyak dihadiri ibu-ibu itu, kiai Kholid memberi catatan khusus untuk bapak-bapak supaya lebih rajin menghadiri pengajian, tidak hanya ibu-ibu saja. Karena tugas ibu-ibu, yang utama adalah memperhatikan pendidikan anak dalam keluarga. (*)

Tulisan sebelumnyaPeringati Harlah, IPNU IPPNU Tambak Gelar Turnamen Badminton
Tulisan berikutnyaKisah Mbah Wahab Nyurati Sunan Ampel, Minta Restu Berdirinya NU

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini