Gus Yahya : NU Harus Terimakasih dengan Kiai, Seperti Kiai Hisyam

LELER, nubanyumas.com – Jumlah warga NU dari tahun ke tahun terus meningkat tajam. Termasuk survei terbaru menunjukkan jumlah warga NU mencapai 56,9 persen dari penduduk Indonesia. Uniknya, peningkatan drastis ini sulit diketahui apa sebabnya, apa alasannya banyak orang berduyun-duyun masuk NU.

Demikian disampaikan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Tsaquf saat jadi pembicara di Haul Mbah Hisyam Zuhdi ke -30. Gus Yahya jadi salah satu pembcicara dalam haul muasis Ponpes At Taujieh Al Islamy, Leler, Randegan, Banyumas, Ahad (15/10/2023).

“Salah satu sebab yang saya yakini adalah barokahnya para masyayikh, kiai-kiai yang sudah mendahului kita. Karena keikhlasan khidmah kiai-kiai kita, sehingga NU sebesar seperti sekarang ini,” kata Gus Yahya.

Selain itu, lanjut Gus Yahya, juga sebab keikhlasan khidmah kiai yang masih dijaga terus menerus oleh pada dzuriyyahnya. Dicontohkan misalnya, Mbah Hisyam (sohibul Haul), diteruskan KH Athourrohman Hisyam (Gus Thour), KH Dzakiyyul Fuad Hisyam (Gus Fuad) dan KH Zuhrul Anam Hisyam (Gus Anam) hingga dzuriyyahnya.

WhatsApp Image 2023 10 16 at 01.59.25 - NU Online Banyumas“Untuk itu, saya sebagai Ketum PBNU, atas nama NU merasa wajib terimakasih kepada kiai-kiai, seperti Kiai Hisyam almarhum yang kita peringati haulnya saat ini. Semoga khidmah ikhlas terus menerus dilanjutkan dzuriyyahnya ila yaumil qiyamah,” lanjut Gus Yahya menambahkan.

Para kiai, kata Gus Yahya, menjadikan ummat terjaga husnudzonnya kepada NU. Sehingga jumlah pengikut yang semakin banyak, berarti semakin banyak orang yang mendekat kepada agama. Karena, kata Gus Yahya, NU itu berarti karena agama bukan karena dapat apa-apa.

“Sehingga orang NU baik lama atau baru, bisa melakukan apapun sesuai prosinya. Saya termasuk tidak cocok dengan istilah NU naturalisasi. Karena, jauh sebelum ini banyak orang yang sudah NU, dan melakukan maslahahah untuk ummat,” katanya.

Sepintas Gus Yahya mencontohkan Presiden Joko Widodo dan Sekretaris Kabiner Pratikno. Keduanya identik bukan NU jika dilihat dari nama. Tapi siapa tahu, Jokowi sudah begitu banyak memberikan maslahah untuk NU selama menjabat. Pratikno, juga sudah menjadi pengurus PWNU DIY sebelum 2010.

Warga NU lama, kata Gus Yahya tidak perlu merasa lebih baik atau lebih NU. Warga NU baru juga tidak perlu berkecil hati. Karena semuanya bisa melakukan hal terbaik untuk maslahah ummat. Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya juga menyinggung bahwa NU dibuat penuh riyadloh dan isyaroh dari Mbah Cholil Bangkalan. Yakni memberikan tongkat dan tasbih kepada Hadrotus Syaikh Hasyim Asy’ari.

editor ; djito el fateh

Tulisan sebelumnyaUkir Sejarah! Ketum PBNU Gus Yahya Kunjungi Kantor PCNU Banyumas
Tulisan berikutnyaKhutbah Jum’at. “Pemaknaan Hari Santri dan Resolusi Jihad NU”

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini