Gus Eron adalah salah satu aktivis NU Ajibarang yang humoris. Perpaduan yang sangat sangat NU sekali, ‘aktivis’ dan ‘humoris’.
Soal jadi aktivis, tidak usah diragukan, dia pernah menjadi ketua IPNU Komisariat SMA Ma’arif NU 1 Ajibarang, lalu Bendahara PAC IPNU kecamatan Ajibarang, Pengurus Pusat IPNU, dan sekarang ketua PAC GP Ansor Ajibarang.
Soal humoris, banyak sekali kisahnya, salah satunya cerita ini. Suatu ketika, Gus Eron masuk menjadi tim ekspedisi ‘Jelajah Ranting PAC IPNU Ajibarang tahun 2005’, yang berisi sembilan orang. Berjalan kaki mengelilingi Ajibarang, lalu mengadakan diskusi keorganisasian di tiap ranting yang disinggahi.
Ketika sampai di Madrasah Diniyah al Falah Banyumudal desa Sawangan kecamatan Ajibarang, puluhan anggota ranting IPNU-IPPNU Sawangan mengikuti diskusi dengan antusias sekali.
Bermacam pertanyaan, meluncur bergantian. Dari pertanyaan mendasar, semisal ‘kapan IPNU berdiri?’ sampai pertanyaan seputar remaja dan permasalahannya.
Ketika sampai ke tema remaja, pertanyaan penting muncul. Sang penanya langsung menyasar Gus Eron untuk menjawab pertanyaan tersebut. Mungkin karena latar belakang keilmuan Gus Eron yang dipandang memadai.
Baca Juga : Kapan IPNU Berdiri? Ada yang Tahu?
Dengan sangat mantap, sang penanya itu mengambil microphone dan mengajukan pertanyaan penting itu. “Gus, bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja?.”
Kaget ditodong dengan pertanyaan seperti itu, Gus Eron berpikir sejenak. Lalu menyalakan kretek sebatang, kemudian menjawab sambil menghembuskan asap kretek dari mulutnya.
“Gampang.. cara mengatasi kenakalan remaja cuma satu,, Tunggu saja sampai tua. Pasti sudah bukan lagi kenakalan remaja, tapi jadi kenakalan orang tua.”