6 Versi Doa Niat Puasa Ramadhan, Kamu Pake yang Mana?

Doa niat puasa Ramadhan adalah salah satu rukun dalam beribadah puasa. Rukun merupakan syarat sahnya suatu ibadah, jadi tak boleh untuk ditinggalkan.

Mengucapkan niat ketika akan melakukan ibadah juga berfungsi menjadi pembeda antara ibadah satu dengan ibadah yang lainnya. Makanya melafalkan niat sebelum beribadah itu sangat penting dilakukan.

Dalam berpuasa Ramadhan, seorang muslim juga diwajibkan untuk membaca niat puasa Ramadhan. Waktu membaca niat puasa dilakukan pada malam hari atau sebelum matahari terbit.

Tapi, taukah kamu terdapat enam versi niat puasa Ramadhan. Enam versi ini bisa menjadi alternatif pilihan doa niat yang dapat kamu baca.

Dilansir dari NU Online, berikut adalah 6 versi doa niat puasa Ramadhan yang dapat kamu baca :

Baca Juga : Gus Baha: Puasa Ramadhan Bisa Bikin Kuat

6 Doa Niat Puasa Ramadhan

1. Doa niat yang puasa yang pertama dikutip dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu.

Kata “Ramadhana” merupakan mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca akhirnya berupa fathah, sedangkan kata “sanati” diakhiri dengan tanda baca kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.

Berikut doa dan artinya :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā 

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

2. Doa niat puasa ke dua terdapat dalam Kitab Asnal Mathalib.

Kata “Ramadhana” pada niat di atas menjadi mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda fathah, sedangkan kata “sanata” diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya.

Berikut doa dan artinya :

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanata lillāhi ta‘ālā 

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

3. Doa niat ke tiga dikutip dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam. 

Kata “Ramadhani” dianggap sebagai mudhaf ilaihi yang juga menjadi mudhaf sehingga diakhiri dengan kasrah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarr-nya. Sementara kata “sanati” diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr atas musyar ilaih kata “hādzihi” yang menjadi mudhaf ilaihi dari “Ramadhani”.

Berikut doa dan artinya :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā 

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

4. Doa niat puasa ke empat bersumber dari kitab I’anatut Thalibin.

Berikut doa dan artinya :

نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ

Nawaitu shauma Ramadhāna

Artinya, “Aku berniat puasa bulan Ramadhan.”

5. Doa niat puasa ke lima juga bersumber dari kitab I’anatut Thalibin.  

Berikut doa dan artinya :

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ/عَنْ رَمَضَانَ

Nawaitu shauma ghadin min/’an Ramadhāna

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.” 

6. Doa niat puasa yang ke enam dikutip dari Kitab Asnal Mathalib.

Berikut doa dan artinya :

 نَوَيْتُ صَوْمَ الْغَدِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ عَنْ فَرْضِ رَمَضَانَ

Nawaitu shaumal ghadi min hādzihis sanati ‘an fardhi Ramadhāna 

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.” 

Itulah enam versi doa niat puasa Ramadhan yang dapat kamu baca ketika akan mulai menjalankan ibadah puasa.

Tulisan sebelumnyaGus Baha: Puasa Ramadhan Bisa Bikin Kuat
Tulisan berikutnyaRamadhan, Ketua PCNU Banyumas Ajak Tingkatkan Manfaat

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini