53 Pelajar NU Cilongok Ikuti Pelatihan Jurnalistik dan Desain Grafis

Pelatihan Jurnalistik nubanyumas.com di Cilongok
Gus Eron, Redaktur nubanyumas.com sekaligus Ketua LTN NU dalam sesi pelatihan jurnalistik IPNU IPPNU Cilongok.

CILONGOK,nubanyumas.com – Sebanyak 53 pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama-Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Jawa Tengah mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Desain Grafis di SMK Ma’arif NU 1 Cilongok, Ahad,(17/10/ 2021) siang.

Ketua Pimpinan Anak Cabang IPPNU Cilongok, Refda Ria Rif’atin mengatakan acara ini bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan menulis dan desain grafis kepada kader IPNU IPPNU yang berasal dari pengurus ranting se-Kecamatan Cilongok ini.

Dua ketrampilan itu menurut Refda sangat penting untuk dimiliki oleh anggota IPNU IPPNU, karena di era media sosial (Medsos) seperti sekarang ini yang dibutuhkan adalah bisa menjadi konten kreator, agar kader tak hanya sekedar menjadi pengkonsumsi informasi, tapi juga bisa menjadi pembuat informasi yang baik.

“Harapannya pasca pelatihan ini, para peserta bisa berbagi konten, baik tulisan maupun desain grafis tentang kegiatan IPNU IPPNU di ranting masing-masing,” jelas Refda di sela-sela acara pelatihan berlangsung.

Salah satu pemateri pelatihan jurnalistik sekaligus Ketua Lembaga Ta’lif wa Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Banyumas, Mohammad Khoeroni Rosyid mengatakan membuat berita itu cukup mudah. Tantangan terbesar seorang penulis termasuk jurnalis itu adalah kemalasan.

Baca Juga : Rakerancab XVI, IPNU IPPNU Cilongok Susun Program Kerja Nyata

“Kalau ingin menulis maka harus mau membaca. Karena membaca itu bekal wajib bagi seorang penulis. Praktikan saja, ATM: amati tiru dan modifikasi,” katanya.

Selain kemalasan, Gus Eron begitu ia akrab disapa mengatakan salah satu hal yang penting dalam menulis berita langsung atau ‘hard news’, jurnalis harus paham ‘angle’ atau sudut pandang. Karena dengan sudut pandang, tulisan akan mudah dan enak dibaca.

“Penyakit penulis pemula biasanya ingin menuliskan semuanya. Padahal untuk memilih sudut pandang, kita bisa ambil salah satu dari 5 w dan 1 H. Jadi misal dalam menulis pelatihan jurnalistik, kita tulis berapa pesertanya saja yaitu ‘who’, atau prosesnya ‘how’ seperti apa?” ujarnya.(*)

Tulisan sebelumnyaPelajar NU Kemranjen, Makesta Untuk Cetak Kader Militan
Tulisan berikutnyaMaksimalkan Peran Fatayat NU Banyumas di Masyarakat

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini