Tragedi Sikunir IPNU IPPNU Cilongok

Tragedi Sikunir IPNU IPPNU Cilongok

Gus Fay, begitu kami akrab memanggilnya. Perangainya yang humoris dan sedikit pelupa adalah paket lengkap sebagai Gus dan aktivis IPNU pada dekade 2014-an. Tak jarang, ide-ide kreatif kegiatan PAC keluar dari celotehan lelaki tersebut.

Menjabat sebagai sekretaris dalam dua periode Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU Kecamatan Cilongok membuat namanya kian masyhur seantero Cilongok dengan tingkah polahnya.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa yang aktif di IPNU-IPPNU hanya itu-itu saja. Walaupun kelihatannya ramai saat acara, ketika proses perencanaan hanya segelintir orang yang terlibat, paling banyak 5–7 orang saja.

Baca Juga : Dapat Haus dan Lapar Saja Tak Apa-apa

Periode 2014–2016 punya cerita sendiri dalam mengakali problematika tersebut. Hal itu terbukti tak lama selepas pelantikan kepengurusan PAC IPNU-IPPNU dengan ketua Yanuar Reza Ghufroni dan Siti Khusnul Bariyah. Mereka langsung mengadakan piknik ke Sikunir, Wonosobo, yang terkenal dengan *golden sunrise*-nya.

Menggunakan dua armada mobil hasil pinjaman dari lembaga NU, berangkatlah kurang lebih 20-an pengurus pada tengah malam menuju Kota Wonosobo.

“Nek pengin weruh matahari mletek, ya kudu mangkat jam 12 wengi,” begitu kira-kira kata Gupong, sapaan akrab ketua IPNU, tentu setelah drama saling tunggu antaranggota.

Singkat cerita, rombongan tersebut sangat menikmati pikniknya. Tertawa bareng, sampai bernyanyi bersama pengamen kentongan lokal.

Tak terasa hari beranjak siang. Rombongan bergegas pulang dan singgah untuk mengisi perut yang kosong. Mereka berhenti di daerah Banjarnegara. Setelah perut terisi penuh, pulanglah mereka ke Purwokerto melewati jalur selatan dengan membawa kenangan Sikunir dan meninggalkan beban-beban masalah organisasi yang terkesan gampang-gampang angel.

Hujan lebat membuat rombongan terpisah. Mobil pertama, yang dikemudikan langsung oleh Gupong, melesat di depan, sementara mobil kedua membawa Gus Fay yang duduk di sebelah Kang Udin sebagai sopirnya.

Perjalanan Wonosobo–Gombong sudah separuh jalan ketika tiba-tiba Gus Fay heboh. Dengan wajah bingung dan kesal, ia menyadari bahwa HP Lenovo yang baru ia beli seminggu lalu hilang.

Baca Juga : Tiga Sachet Kopi Untuk Berempat

“Coba dicek dulu, Gus,” perintah Syarip dengan nada agak kesal.

“Nggak ada, koh, sumpah,” jawab Gus Fay sambil merogoh-rogoh tas, saku celana, dan semua tempat yang bisa ia periksa.

“Coba dimiscall,” sahut yang lain.

“Coba saja, tapi di-silent, koh,” gerutu Gus Fay, masih sibuk mengobrak-abrik tasnya.

“Dimana, Rip? Kamu yang ngumpetin, kan?” tuduhnya pada Syarip.

“Buat apa, Gus?”

“Kamu yang terakhir megang tadi!”

“Enggak!” jawab Syarip dengan kesal.

“Oh iya, di saku jaket! Jaketnya nggak ada! Berarti ketinggalan di warung makan tadi!” seru Gus Fay, akhirnya sadar.

Setelah melalui berbagai teknik lobbying, akhirnya mobil yang hampir memasuki Kebumen itu berputar balik menuju Banjarnegara lagi. Gus Fay berjanji akan mentraktir nasi Padang seluruh penumpang jika HP-nya ditemukan.

Dua-tiga jam berlalu, mereka akhirnya sampai di warung tempat hilangnya HP Gus Fay. Jaket abu-abu miliknya masih tergeletak di tempat mereka duduk sebelumnya.

“Heeehh, hapenya nggak ada! Ilang, kiye tah!?” seru Gus Fay sambil merogoh setiap saku jaketnya.

Teman-temannya ikut merasa kasihan, terutama Amir, yang tahu betul bahwa HP itu adalah hasil dari tiga bulan gajinya sebagai guru honorer.

Suasana hening beberapa saat. Gus Fay ngelogog di kursi tempat jaketnya tadi tergeletak. Pandangannya menerawang jauh, tapi kosong.

Baca Juga : Kirsam Punya Tangan Sakti

“HP Android-ku, tiga bulan gaji tak kupakai. Apakah akan lenyap begitu saja?” batinnya.

“Ehh… Ini hapenya, bro,” lirih Gus Fay setelah menemukan HP-nya tersempil di tas yang selalu ia tenteng.

Seraya diiringi umpatan dan sumpah serapah teman-temannya yang kesal dan heran atas semua yang baru saja terjadi.

“Balik meneh Banjar andon njiot jaket keri, kiye?” sindir Amir. (*)

Tulisan sebelumnyaAwas Batal! Ini Hukum Nonton Video Mukbang Saat Puasa
Tulisan berikutnyaMudik Gratis BULOG 2025: Rute, Syarat, Jadwal, dan Cara Pendaftarannya

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini