Sejarah Pesantren Darussa’adah Lampung, Lokasi Muktamar Ke-34 NU

Pesantren Darussa'adah Lampung
Pesantren Darussa'adah Lampung, Loksai Muktamar 34 NU.

Pesantren Darussa’adah ditetapkan sebagai salah satu dari tiga lokasi gelaran Muktamar ke-34 NU di Lampung 23-25 Desember 2021 mendatang. Pesantren ini berada di Lingkungan III Celikah, Seputih Jaya, Gunung Sugih, Lampung Tengah. Berikut sejarahnya:

Sejarah Pesantren Darussa’adah Lampung

Pesantren Darussa’adah didirikan oleh KH Muhsin Abdillah, pada 2 April 1986 M atau 22 Rajab 1406 H. Berdiri di atas lahan seluas 4000 meter persegi, pesantren ini memiliki 750 santri dan ratusan tenaga pendidikan.

KH Muhsin Abdillah lahir di Banyu Urip, Binangun, Blitar Jawa Timur 23 September 1951. Ayahnya bernama H Misran dan Ibu bernama Hj Safurah. Tahun 60-an, keluarganya pindah ke Lampung dan menetap di Desa Sadar Sriwijaya, Lampung Timur.

Pendidikan agama kiai Muhsin diperoleh di pesantren Darussalam Sumbersari Kediri Jawa Timur dan Pesantren Darusalamah Lampung Timur. Dari bekal ilmu yang didapat dari dua pesantren tersebut, kiai Muhsin mendirikan pesantren dan mengajarkan ilmunya.

Baca Juga : Ini Link Download dan Makna Logo Muktamar ke-34 NU

Sistem pendidikan Pesantren Darussa’adah masih menggunakan metode salaf dengan kajian kitab kuning khas pesantren NU, meskipun dalam perkembangannya saat ini telah ada madrasah formal, lembaga kursus dan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.

“Diantaranya, Pesantren Darussaadah telah memiliki lembaga pendidikan formal dengan nama assa’adah dari jenjang pendidikan dasar Raudlatul Athfal (RA) hingga menenggah Madrasah Aliyah (MA),” kata H Hisyamuddin dilansir dari NU Online Kamis, (4/11/2021)

Putra kiai Muhsin yang akrab disapa Gus Hisyam itu menjelaskan bahwa sebelum mendirikan Pesantren Darussa’adah kiai Muhsin telah mendirikan Pesantren bernama Darunnajah di Desa Tanjung Harapan, Lampung Timur.

Kemudian, bersama keluarga dan 41 santrinya pindah ke Desa Seputih Jaya dan mendirikan Pesantren Darussa’adah. Pesantren Darussa’adah memiliki tiga kelompok santri yakni, santri diniyah, santri formal dan santri tahfiz. Kiai Muhisn sendiri saat ini menjadi Rais Syuriah PWNU Lampung.(*)

Tulisan sebelumnyaIni Link Download dan Makna Logo Muktamar ke-34 NU
Tulisan berikutnyaTema Muktamar Ke 34 NU : Menuju Satu Abad, Kemandirian dan Perdamaian Dunia

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini