Darmakradenan, nubanyumas.com – Musyawarah Ranting (Musran) Nahdlatul Ulama (NU) Darmakradenan, Ahad, 28 Februari 2021, memilih Paidi, SPd sebagai ketua Tanfidyiah memimpin NU Darmakradenan masa khidmat 2021-2026. Sementara itu, Musran juga memilih KH. Zulfa Muhammad Nur sebagai Rois syuriah.
Musran berjalan sangat dinamis. Meski pelaksanaan Musran pada masa pandemi, melalui protokol kesehatan, peserta yang berjumlah lebih dari 50 orang terlihat sangat semangat mengikuti setiap agenda. Dari seluruh peserta yang memiliki hak suara hanya 10 orang yang mewakili 10 PAR/RW.
“Mekanisme pemilihan melalui sistem perwakilan. Masing-masing RW memiliki 1 suara. Darmakradenan memiliki 10 RW, jadi seluruh suara berjumlah 10,” papar Ustad Maghfurozi Ketua Ansor Darmakradenan kepada nubanyumas.com, Ahad, (28/02/21), melalui pesan sikat seluler.
Maghfurozi menceritakan, bahwa sebelum Musran berlangsung sudah tersiar kabar bahwa incumbent Imam WS, yang juga menjabat lurah Darmakradenan, akan maju kembali. “Kalau mas Imam maju lagi, maka dapat dipastikan bakal terpilih kembali,” ungkapnya.
Ternyata Prediksi Maghfurozi benar. KH. Imam Wasingun Sholeh terpilih kembali secara aklamasi dengan memperoleh 6 suara, Miftahuddin 2 suara, Ali Misbah 1 suara dan Paidi 1 suara.
Namun, kata Maghfurozi, saat didaulat memberi sambutan, Imam WS justru membuat kaget peserta Musran. Ternyata, mantan ketua Ansor itu, menyatakan mengundurkan diri. Alasannya, demi terjalinnya kaderisasi di tubuh NU Darmakradenan.
“Beliau ingin ada kaderisasi kepemimpinan NU di Darmakradenan. Olah karena itu, beliau secara ikhlas mengundurkan diri serta menyerahkan kempempinan NU Darmakradenan pada pihak lain yang lebih muda,” ungkapnya.
Lantaran ketua terpilih mengundurkan diri, sambung Maghfurozi, maka Musran melakukan pemilihan ulang. Pada proses pemilihan kedua ini, Paidi, yang semula hanya memperoleh 1 suara, berbalik memperoleh suara terbanyak yaitu 6 suara. Sedangkan calon lain, Miftahuddin 2 suara, Ali Misbah 1 dan Ihwan Aziz 1 suara.
“Maka berdasarkan tatib Musran, calon yang memperoleh suara dari 50 persen, maka otomatis terpilih sebagai ketua Tanfiziyah NU Darmakradenan,” paparnya.
Musran juga membentuk formatur yang bertugas menyusun lengkap kepengurusan hingga 7 hari kedepan. Formatur tersebut adalah ketua terpilih, Paidi, ketua dimisioner Imam WS, perwakilan MWC H. Rochim, M.Pd, Kiai Ahmad Ansori serta Ali Misbah dan Miftahudin.
“Saya sendiri kaget dan tidak menyangka, kok saya bisa dapat terpilih. Sejak awal tidak berniat mencalonkan menjadi ketua NU. Namun karena ingat dawuh KH. Hasyim Ashary, bahwa siapa yang ngurus NU maka dia santriku, Insya Allah, saya jalankan amanat ini,” pungkas Paidi, yang juga guru SMPN ini. (ful)