Review Singkat 9 Buku Karya KH Saifuddin Zuhri

inilah buku buku karya KH Saifuddin Zuhri

KH Saifuddin Zuhri termasuk ulama dan intelektual NU yang sangat produktif dalam dunia tulis menulis. Karir kepenulisannya dimulai ketika dia menjadi koresponden Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, selain itu dia juga aktif menulis di beberapa majalah dan harian yang ada pada waktu itu.

KH Saifuddin Zuhri juga pernah menjadi pimpinan redaksi (Pimred) harian Duta Masyarakat, sebuah surat kabar yang diterbitkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada medio 1950-an tepatnya menjelang berlangsungnya pemilu tahun 1955.

Selama masa hidupnya KH Saifuddin Zuhri berhasil menulis banyak sekali buku, hingga menjelang akhir hidupnya di tahun 1986 dia masih aktif menulis dan menyelesaikan salah satu bukunya yang berjudul ‘Berangkat dari Pesantren’. Buku yang berisi catatan dan ingatan-ingatan sejarah kehidupannya dari masa kecil itu menjadi bukunya yang terakhir yang ditulis olehnya.

Berikut adalah review singkat 9 buku yang ditulis oleh KH Saifuddin Zuhri :

1. Palestina dari Zaman ke Zaman adalah sebuah buku yang ditulis untuk merespon penjajahan yang terjadi di negara Palestina. Buku tersebut diterbitkan oleh PBNU yang ketika itu telah hijrah dari Surabaya ke Pasuruan. Karena gerakan militer Belanda, akhirnya PBNU berpindah kembali dari Pasuruan ke Madiun, bertempat di Jalan Dr. Sutomo 9 Madiun.

Buku tersebut dicetak oleh Percetakan “Persatuan” Yogyakarta atas sponsor dari Haji Abubakar, pemimpin Perpustakaan Islam di Yogyakarta. Kata pengantar buku tersebut ditulis oleh Ismail Banda, MA, seorang diplomat muda, duta besar Indonesia untuk Afghanistan, mantan pemimpin pergerakan mahasiswa Indonesia di Kairo, Mesir.

2. Agama Unsur Mutlak dalam National Building adalah buku yang ditulis berdasarkan salah satu pidatonya ketika masih menjadi mentri agama. Menurut Saifuddin, Agama di Indonesia pada waktu itu merupakan sebuah unsur mutlak. “Peranan dakwah sangat erat hubunganya dengan usaha-usaha character building untuk membentuk akhlaq al karimah bangsa indonesia.”

3. KH Abdul Wahab Hasbullah, Bapak Pendiri NU adalah buku yang berisi sejarah perjuangan seorang KH Wahab Hasbullah yang ditulis oleh KH Saifuddin Zuhri untuk merekam perjalanan hidup Mbah Wahab, pemikirannya dan perjuanganya dalam kemerdekaan indonesia. KH Saifuddin Zuhri menulisnya dengan sangat detail dan jelas karena Saifuddin lah yang menemani Mbah Wahab dalam perjuangnnya.

4. Guruku Orang-orang dari Pesantren merupakan sebuah otobiografi yang mencatat pergulatan dunia pesantren mengarungi revolusi, di dalamnya terdapat informasi antara lain bagaimana wong cilik menjadi priyayi, bacaan santri, santri akrab dengan wayang dan apa saja peran politik santri.

5. Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia adalah buku yang membahas tentang sejarah perkembangan keilmuan islam, pergerakan islam yang menjadi titik balik kebangkitan umat islam di Indonesia. Buku setebal 666 halaman itu diterbitkan pertama oleh penerbit Al Maarif Bandung pada tahun 1981.

6. Kaleidoskop Politik Indonesia merupakan kumpulan tulisan KH Saifuddin Zuhri yang pernah dia tulis di harian Kompas dan Merdeka. Buku tersebut berjumlah tiga jilid. Jika dilihat dari judulnya Kaleidoskop Politik Indonesia mengandung arti bahwa buku ini dapat dijadikan alat meneropong untuk mengamati cakrawala politik kontemporer di tanah air dengan citra yang lebih jelas. Isinya bersifat politik dan mempunyai spektrum politik berupa gagasan atau ide politik, penilaian politik dan juga kritik politik.

7. Unsur Politik dalam Dakwah adalah buku yang membahas hubungan antara agama dan politik. sedangkan dakwah pada hakikatnya merupakan bagian dari upaya untuk meneruskan risalah Muhammad SAW menyebarluaskan islam di bumi ini. islam adalah agama yang sempurna maka nyaris tidak ada bidang yang terlewatkan dalam pengaturannya. Politik, sosial, budaya, pendidikan dan aspek kehidupan yang lainya.

8. Berangkat dari Pesantren adalah buku terahir yang berhasil ditulis oleh KH Saifuddin Zuhri Sebagai memoar, buku ini berkisah tentang perjalanan penulis dari Pesantren menuju pengabdian demi pengabdiannya untuk negara dan bangsanya berikut kesan-kesan mendalam terhadap para tokoh dan berbagai peristiwa yang dialaminya. Buku setebal 776 halaman ini di tulis dengan gaya prosaik membuat siapapun yang membaca memoar ini seakan sedang membaca roman yang panjang yang mengisahkan banyak hal tentang apa yang pernah dikerjakan dan diperjuangan olehnya.

9.Buku terakhir, Secercah Dakwah. Penulis belum menemukan buku atau sumber refrensinya yang menjelaskan tentang buku ini. (*)

Tulisan sebelumnyaDenwatser Gandeng Notaris Senior, Ngobrol ‘Badan Hukum’. Mau Ngapain Ya?
Tulisan berikutnyaPMII Komisariat Jenderal Soedirman Gelar Diskusi dan Nobar Film KPK: The End Game

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini