Perkuat Keluarga Dengan Fondasi Ilmu Agama

Perkuat Keluarga Dengan Fondasi Ilmu Agama

AJIBARANG,NUBANYUMAS.com – Fatayat bergerak di bawah organisasi Nahdlatul Ulama, atau bisa disebut sebagai anak dari organisasi kumpulan para ulama. Ulama adalah manusia yang menguasai berbagai disiplin ilmu agama, artinya apapun yang dilakukan oleh Fatayat harus selalu bergerak ke ranah yang membangun atau mewujudkan keilmuan.

Demikian disampaikan Pimpinan Redaksi (Pimred) NUBANYUMAS.com Dini Rahmat Aziz ketika memberikan materi refleksi ke NU an dihadapan pengurus anak cabang Fatayat NU Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Sabtu (30/01/21) di Aula SMA Maarif NU Ajibarang.

“Fatayat harus menjadi penggerak keilmuan, harus memiliki sumber keilmuan dan fondasi keilmuan yang kokoh. Semua hal tersebut, yang paling dekat dengan kita adalah keluarga, jadi yang pertama harus diperkuat adalah keluarga,” kata pria yang akrab disapa Doni itu.

Doni menambahkan, semua hal itu juga tidak hanya dilakukan oleh Fatayat saja, melainkan harus dilakukan oleh semua badan otonom yang berada di bawah naungan organisasi NU, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.

Doni bercerita, suatu ketika anaknya yang sudah mulai ikut ngaji di Madrasah mengajukan pertanyaan kepadanya, “mengapa huruf ba titiknya terletak di bawah?,’ Doni yang merasa kebingungan untuk menjawabnya itu menjawab dengan, ” Ya karena kalau titiknya di atas itu huruf nun atau na,”

Dari pengalaman pribadinya itulah, doni merasa fondasi keilmuan yang harus pertama dibangun adalah keluarga. Baik suami atau istri harus cerdas, pintar dan bisa berkoordinasi untuk menjadi sumber keilmuan bagi anak-anaknya.

“Yang jelas, fondasi utama yang harus dibangun adalah keilmuan dilingkungan keluarga kita, karena keluarga merupakan lingkungan terdekat kita. Kesadaran untuk memikirkan itu semua harus dimulai dari sekarang, fatayat harus jadi yang pertama melakukannya,” lanjut bapak satu anak ini. .

Acara yang diikuti oleh 15 perwakilan pengurus ranting Fatayat NU se Kecamatan Ajibarang ini berlangsung selama dua jam, diawali dengan pembacaan tahlil dan doa bersama untuk 333 kiai NU yang wafat dimasa pendemi, serta untuk mendoakan keselamatan bangsa dan negara.

Turut hadir dalam acara tersebut, Tanfidziyah MWC NU Ajibarang Zainuddin, Pengasuh Pesantren Darul Muhajirin Pandansari Muhammad Khoeroni Rosyid, Tanfidziyah NU Ranting Pancurendang, Slamat Ibnu Ansori serta segenap pengurus anak cabang Fatayat NU Ajibarang.(KA)

Tulisan sebelumnyaGelar Harlah NU, GP Ansor Didesak Melek Teknologi
Tulisan berikutnyaMeriahkan Harlah ke-95, NU Ajibarang Pasang Ratusan Bendera

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini