Mumtaz! Lebih dari 10 Ulama Internasional Kunjungi Ponpes At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia Banyumas, Gus Anam Tegaskan Visi “Andalusia untuk Dunia”

BANYUMAS, nubanyumas.com – Pondok Pesantren At-Taujieh Al-Islamy 2 Andalusia, Leler, Randegan, Kebasen, Banyumas, mencatat capaian penting sepanjang 2025 dengan menerima kunjungan lebih dari 10 ulama internasional dari berbagai negara. Tingginya intensitas kunjungan tersebut menegaskan posisi Pesantren Andalusia sebagai ruang perjumpaan keilmuan Islam global yang semakin terbuka dan relevan dengan perkembangan zaman.

Pengasuh Pondok Pesantren At-Taujieh Al-Islamy 2 Andalusia, KH Zuhrul Anam Hisyam (Gus Anam), menyampaikan bahwa kunjungan para ulama internasional ini merupakan bagian dari ikhtiar menerjemahkan visi besar pesantren, yakni “Andalusia untuk Dunia”. Menurutnya, pesantren tidak lagi berada dalam sekat geografis, melainkan menjadi simpul jejaring keilmuan lintas negara.

“Di era dunia yang serba terbuka ini, santri harus disiapkan untuk berinteraksi dan belajar secara internasional. Andalusia ingin menjadi pintu bagi santri untuk mengakses ilmu, pengalaman, dan jejaring global, tanpa kehilangan akar tafaqquh fiddin,” ujar Gus Anam.

Ia menegaskan, visi tersebut tidak dimaksudkan untuk menjauhkan santri dari tradisi keilmuan pesantren, melainkan memperluas peran santri agar mampu berkontribusi lebih luas di tingkat global. Santri diharapkan tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki wawasan peradaban, bahasa, dan kemampuan berdialog dengan dunia internasional.

Sepanjang 2025, sejumlah ulama dan akademisi Muslim mancanegara hadir langsung di lingkungan Pesantren Andalusia. Mereka berasal dari pusat-pusat keilmuan Islam dunia, seperti Kairo dan Damaskus, untuk berbagi ilmu, pengalaman, serta memperkuat jejaring keilmuan dengan para santri dan asatidz.

Beberapa ulama internasional yang tercatat berkunjung antara lain Syaikh Fatkhi Abdurrahman Hijazi (Guru Besar Al-Azhar Kairo), Syaikh Abdul Azis As-Syahawi (Al-Azhar, Mesir), Syaikh Zakaria Marzuq (Kairo, Mesir), Syaikh Mukhlif (Mesir), serta Syaikh Mahmud Fathi Abdurrahman Hijazi (Kairo, Mesir), Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed (Guru besar Univ Ibn Tufail, Maroko).

Dari kawasan Syam, hadir pula Syaikh Muhammad Rojab Deb, Syaikh Omar Rojab Deb, dan As-Syaikh Amir Rojab Dieb dari Damaskus, Suriah. Selain itu, Pesantren Andalusia juga menerima kunjungan Syakh Toha Abdurrahman Arrasikh (Delegasi Al-Azhar Mesir), Syaikh Umar Syahawi (Mesir), serta As-Syaikh Mahmud Abdul Hamid Ali Yasin (Mesir) plus Syaikh Ammar Azmi Ar Rafati Al Jailani (keturunan Syaikh Abdul Qodir Al Jailani).

Gus Anam menilai, kehadiran para ulama internasional tersebut memberikan dampak besar bagi atmosfer keilmuan pesantren. Santri tidak hanya belajar kitab dan disiplin ilmu secara tekstual, tetapi juga menyerap cara pandang, etos keilmuan, dan pengalaman langsung dari para ulama dunia.

“Ini menjadi motivasi kuat bagi santri bahwa jalan ilmu itu luas dan terbuka. Dengan bekal adab, ilmu, dan jejaring yang baik, santri Indonesia bisa berperan di level global,” tegasnya.

Ke depan, Pesantren At-Taujieh Al-Islamy 2 Andalusia berkomitmen untuk terus memperkuat jejaring internasional sebagai bagian dari penguatan kualitas pendidikan pesantren. Melalui visi “Andalusia untuk Dunia”, pesantren berharap dapat melahirkan generasi santri yang berakar kuat pada tradisi, sekaligus mampu menjawab tantangan dan kebutuhan umat di tingkat global.

Tulisan sebelumnya15 Santri Andalusia Banyumas Lanjut Studi ke Al-Azhar Kairo, KH Zuhrul Anam: Menuntut Ilmu Adalah Jalan Perjuangan

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini