Cilongok, nubanyumas.com-Program penguatan moderasi beragama menjadi upaya untuk memberikan pemahaman yang inklusif kepada peserta didik atas realitas kebhinekaan bangsa. Atas pertimbangan itu, Madrasah Aliyah (MA) Ma’arif NU 1 Cilongok menjalin kerjasama atau memorandum of understanding (MoU) dengan komunitas Forum Persaudaraan Lintas Iman (FORSA) Banyumas di aula MA setempat, Senin (20/5/2024).
Ketua komunitas FORSA Banyumas, Musmuallim menegaskan pemahaman peserta didik yang inklusif diaplikasikan dalam wujud sikap dan perilaku yang mencirikan pandangan yang moderat dalam kehidupan. Inklusif itu menandakan keterbukaan atas segala bentuk perbedaan dan pandangan moderat mengartikan sikap di tengah dengan tidak berat sebelah.
“Sikap inklusif diajarkan agar perilaku moderat dalam dimiliki dan diterapkan dalam kehidupan peserta didik. Sikap terbuka atas segala bentuk perbedaan dan pandangan moderat akan membawa perilaku yang adil dan tidak berat sebelah,” jelasnya.
Musmuallim menambahkan, jalinan kerjasama ini akan memberikan efek positif dan edukatif bagi keberlangsungan sikap toleran dalam kemajemukan. Menurutnya, sikap saling memberikan keleluasaan kepada orang lain yang berbeda agama, suku, dan budaya menjadi kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara.
“Penanaman nilai moderasi beragama diberikan kepada ratusan peserta didik untuk memberi efek positif dan edukatif. Ruang edukasi moderasi beragama memberikan pengalaman dan pendewasaan untuk bersikap dan berperilaku toleran dalam berbangsa dan bernegara,” tegasnya.
Sebagai informasi, diantara isi MoU yang telah disepakati ke depan akan dilakukan edukasi dan literasi untuk penguatan moderasi beragama. FORSA Banyumas melakukan pendampingan dalam implementasi moderasi beragama bagi peserta didik MA Ma’arif NU 1 Cilongok selama satu tahun.
