Usai peristiwa itu, tersiar lah kabar bahwa di Dusun Karangcengis Desa Lesmana Kecamatan Ajibarang terdapat orang pintar, ‘dukun’ yang dapat mengobati berbagai macam penyakit, salah satu buktinya ialah dapat menyembuhkan orang sakit lumpuh dapat berjalan kembali. Namanya Mbah Yusuf.
Ndalem Mbah Yusuf pun kemudian menjadi ramai, setiap hari banyak orang bertamu dengan bermacam-macam hajat, tujuan dari para tamu itu tak lain adalah untuk meminta ‘suwuk’ kepada Mbah Yusuf agar apa yang menjadi hajatnya dapat segera terwujud. Saking ramainya orang berkunjung membuat jadwal pengajian Mbah Yusuf sampai terganggu, fokusnya mengajar Al Quran pun buyar.
Suatu malam yang dingin, berselimut kabut tebal, suara jangrik, gasir, serta binatang malam lainya saling bersahutan. Usai melakukan sholat malam, Mbah Yusuf tiba-tiba merenung, bertafakur.
Ia berfikir ulang tentang apa yang sudah dilakukanya selama ini, dalam hatinya ‘nganjel’ terselip pertanyaan apakah yang dilakukannya sekarang benar? sesuai dengan tujuannya dalam berdakwah? apakah ini sebuah kesalahan? ataukah ini hanyalah sebuah cobaan dari Tuhan?
Mbah Yusuf kemudian bangkit, melakukan sholat malam sekali lagi, lalu diteruskan dengan wirid sampai pagi.
Baca Juga : Saat Mbah Yusuf Menyembuhkan Orang Sakit Lumpuh
Pagi itu langit Karangcengis tampak cerah, udara di Dusun yang terletak di sebelah utara Kota Ajibarang itu terasa segar, awan putih hanya sekelumit di langit. Di teras rumahnya Mbah Yusuf tampak sedang bersiap hendak melakukan suatu perjalanan, sebuah ransel kecil telah disiapkan.
Akhirnya, dengan mengucap bismilah Mbah Yusuf pelan-pelan melangkahkan kakinya untuk mengembara pergi meninggalkan Desa Lesmana. Tidak ada yang tau persis kemana Mbah Yusuf pergi. Menurut Muhammad Ghufron Najib, salah satu santrinya era 97an, Mbah Yusuf pergi untuk mengembara keliling Indonesia.
Dalam pengembaraannya itu, Mbah Yusuf selalu singgah di setiap masjid dan mushola yang dilewatinya dalam perjalanan. Bukan hanya sekedar singgah untuk sholat, tapi ia juga membuka pengajian Al Quran untuk warga masyarakat di sekitar masjid.
Pengembaraan Mbah Yusuf, menurut Ghufron konon hingga sampai di ujung utara Indonesia, kota serambi Mekah, Nanggroe Aceh Darussalam.
Kifayatul Ahyar