BANTING SAKA : Trik IPNU Lama Hidupkan Ranting Baru

Jika dibaca judulnya, sekilas serem kan? Setidaknya membayangkan ada tindakan brutal seseorang melampiaskan kemarahan dengan membanting saka (penyangga atap bangunan).

Padahal faktanya, ‘Banting Saka’ malah banyak melibatkan ramaja putri yang lemah lembut dan bujangan menawan yang berkecimpung dalam kepengurusan IPNU-IPPNU, lhoo?

Bermula dari kepedulian kepengurusan IPNU-IPPNU Anak Cabang Ajibarang 1993 terhadap kondisi keaktifan ranting yang ada, muncullah program tersebut.

Dari lima belas ranting se kecamatan Ajibarang, rupanya saat itu hanya 13 ranting saja yang aktif. Terlihat dari setiap kegiatan PAC IPNU IPPNU Ajibarang dihadiri semua ranting, kecuali dua ranting, yaitu dari Desa Sawangan dan Kalibenda.

Ide pun bergulir, bagaimana mengaktifkan dua ranting itu. Sebab kedua Desa tersebut mayoritas warga Nahdliyyin tulen.

Diawali dengan membentuk team kecil untuk mematangkan program bidang keorganisasian itu. Sederet langkah-langkah pun diinventarisir dengan melengkapi personil yang ditentukan.

Berbagai kegiatan masuk ke dalam list acara. Dari pengajian, pembuatan Kartu Tanda Anggota, Baksos, sampai kunjungan silang antar ranting.

Disela-selanya, agar program tersebut terdokumentasi dan mudah untuk dikoordinasi maka dibuatlah nama kegiatan, juga tanda bagi pesertanya berupa stiker.

Karena target peserta kegiatan ada di dua Desa, maka diambillah penggalan suku kata dari masing-masing nama Desa menjadi nama program: BANTING SAKA kepanjangan dari BAkal ranTING SAwangan – KAlibenda.

Berikutnya team bekerja untuk mengadakan pendekatan pada tokoh setempat dan generasi mudanya.

Walhasil program mendapat sambutan hangat dari lapisan masyarakat bahkan pemerintah setempat.

Banting Saka pun meraih sukses besar bahkan disetiap bagian kegiatannya nyaris tak ada yang melewatkannya hingga warga pun terhibur dengan keakraban para peserta dari kedua Desa dan panitia.

Sejak itu kedua Desa aktif hadir dalam setiap kegiatan yang diadakan Pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU Ajibarang dari masa ke masa.

Sejumlah generasi muda Nahdliyyin dari dua ranting itu pun bermunculan mewarnai aktifitas keorganisasian baik internal maupun eksternalnya. (*)

Penulis : Slamet Riyadi
Editor : Dini Rahmat Aziz

Tulisan sebelumnyaMbah Yusuf Mengembara Keliling Indonesia
Tulisan berikutnyaKeutamaan Sholat Tarawih Malam ke 12, Wajahnya Bersinar Seperti Purnama Pada Hari Kiamat

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini