PURWOKERTO, nubanyumas.com – Belakangan, beberapa pihak menyebut pemerintah anti kritik. Termasuk sebutan lain yang mendiskreditkan soal kebebasan berpendapat. Kantor Staff Kepresidenan (KSP) menjawab anggapan itu dengan ‘KSP Mendengar’.
Kepala KSP, Jenderal (Purn) Moeldoko menyebut forum tersebut terbuka, bebas bicara termasuk kritik. “Silahkan manfaatkan forum ini. Mau kritik, masukan dan sebagainya,” katanya.
Bahkan, kata Moeldoko, mau marah-marah juga silahkan. “Mau marah juga silahkan. Kami bersama staff di KSP sudah terbiasa menerima orang yang marah-marah,” kata Moeldoko melalui video tapping sebelum KSP Mendengar dimulai.
Tenaga Ahli KSP, Johanes Joko menyebut ‘KSP Mendengar’ melibatkan semua elemen. Mulai dari komunitas usaha (UMKM), difabel, mahasiswa, ormas dan sejumlah organisasi pegiat kemanusiaan dan pemberdayaan.
“Perlu kami tegaskan. Tugas kami adalah ‘mendengar’. Silahkan sampaikan apapun keluhan, kritikan, masukan kepada pemerintah. Nanti, catatan ini akan kami olah dan laporkan kepada Kepala KSP dilanjutkan ke presiden (pemerintah),” katanya.
Ngatoilah, tenaga ahli KSP lainnya, menegaskan bahwa KSP Mendengar adalah wujud lain ‘istana turun gunung’. “Sudah kita adakan sejak pertengahan 2020 awalnya level provinsi. Tahun 2021 kita lanjut level kabupaten kota, rencana 41 titik. Kota Purwokerto ini perdana,” katanya.
KSP Mendengar dilaksanakan di Hotel Aston, Kamis (8/4/2021) dengan penerapan prokes ketat. Undangan dibatasi 100 orang dan 80% didominasi penyampaian aspirasi. Peserta menyambut baik kegiatan tersebut dan berharap tidak hanya sebatas formalitas.