Kisah Peramu Kopi di Arena Konfercab

Sejak pagi, Kohar tampak sudah mulai sibuk melayani peserta Konfercab yang berdatangan. Kesibukannya barangkali hampir mirip seperti panitia registrasi peserta Konfercab VII NU Banyumas.

Bedanya, jika petugas registrasi sibuk melayani pendaftaran peserta Konfercab, Kohar justru sibuk menyuguhkan kopi GRATIS untuk peserta plus para penggembira Konfercab.

Namun Kohar bukanlah siapa-siapa, bukan panitia, bukan seksi konsumsi, bukan juga pengurus NU atau badan otonom NU.

Dia hanya seorang remaja Desa Linggasari yang mencoba ikut ambil bagian untuk mensukseskan forum rapat tertinggi para kiai dan ulama NU di Banyumas itu.

Baginya, ini bukan soal bagaimana acara Konfercab itu berlangsung. Bukan juga siapa yang bakal nanti terpilih menjadi Ketua NU Banyumas yang baru. Itu tidak penting.

Yang terpenting baginya adalah, bagaimana ia dan teman-temannya bisa memberikan sesuatu yang terbaik kepada semua tamu yang datang ke Dusun Bakung.

“Ada tamu yang datang, ya kita layani, kita sungguh dengan sebaik mungkin,” kata Kohar saat ditemui NU Online Banyumas di sela-sela kegiatan Konfercab, Ahad 11/12/2022 sore.

Kohar tak sendirian, ia bersama dengan teman-temannya yang tergabung dalam Persatuan Remaja Mushola (Peramu) Baiturrahman Bakung Desa Linggasari mendirikan 4 stand Kopi Center, sebutan tempat ngopi gratis yang mereka buat.

Kopi Center yang mereka buat benar-benar sangat bermanfaat untuk para peserta Konfercab.

“Ya, tamu itu adalah raja,” pungkas Kohar sambil tersenyum.

Sampai artikel ini ditulis, sudah tidak terhitung berapa banyak gelas kopi yang ia buat. Dan sepertinya ia juga tak mau menghitungnya.

Tulisan sebelumnyaDeretan Foto Ketua Umum PBNU dari Masa ke Masa Warnai Arena Konfercab VII
Tulisan berikutnyaKiai Mughni Labib dan Imam Hidayat Pimpin NU Banyumas 2023-2028

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini