Khutbah Jumat: Menulis Sejarah Baru dari Bulan Muharram

Khutbah Jumat: Menulis Sejarah Baru dari Bulan Muharram

Khutbah Jumat: Menulis Sejarah Baru dari Bulan Muharram

Khutbah l

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا المسلمون، اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيم

Kaum muslimin jamaah jumah rahimakumullah …

Marilah kita tingkatkan takwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena sesungguhnya, takwa adalah bekal utama dalam menghadapi perjalanan hidup yang penuh liku dan tantangan.

Bulan Muharram, sebagai penanda awal tahun baru dalam kalender Islam, hadir sebagai pengingat yang kuat bagi kita semua untuk membuka lembaran baru dalam hidup. Ini adalah kesempatan emas untuk menulis sejarah pribadi yang lebih baik, penuh dengan perbaikan diri dan peningkatan kebaikan yang terus menerus dari hari ke hari. Seperti mentari yang terbit membawa cahaya baru, mari kita sambut Muharram dengan semangat memperbaiki diri, menata kembali niat, dan mengukir amal-amal mulia yang akan menjadi bekal sepanjang perjalanan hidup kita.

Baca Juga : Khutbah Jumat: Spirit Asyura

Kaum muslimin jamaah jumah rahimakumullah …

Kehidupan ini berjalan seperti jarum jam yang terus berputar, tak pernah berhenti sejenak. Kadang kita berada di puncak, merasakan kebahagiaan dan keberhasilan, namun tak jarang pula kita berada di titik rendah, menghadapi ujian dan cobaan. Begitu pula hati dan keimanan kita yang tidak selalu stabil; kadang pasang naik penuh semangat, namun kadang juga surut dan rapuh. Demikian pula karakter kita, yang terkadang dipenuhi kerendahan hati dan kelembutan, namun tidak jarang pula tergoda oleh sifat sombong dan angkuh. Inilah dinamika kehidupan yang harus kita sadari dan hadapi dengan kesadaran penuh, agar kita terus berusaha memperbaiki diri dan menjaga keseimbangan jiwa.

Dalam menghadapi dinamika tersebut, sikap tawadlu’ atau kerendahan hati menjadi benteng yang kokoh bagi jiwa kita. Tawadlu’ adalah karunia istimewa yang tidak pernah membuat pemiliknya merasa bosan.
Rasulullah SAW bersabda:

كُلُّ ذِيْ نِعْمَةٍ مَحْسُوْدٌ صَاحِبُهَا إِلَّا التَّوَاضُعَ

“Setiap yang memiliki kenikmatan akan dihasudi pemiliknya, kecuali tawadlu’.”

Kaum muslimin jamaah jumah rahimakumullah …

Bulan Muharram ini menjadi momentum bagi kita untuk merenung dan mengingatkan diri agar grafik kehidupan kita semakin meningkat. Jangan biarkan diri kita stagnan atau bahkan menurun dalam keimanan dan amal.

Rasulullah SAW juga mengingatkan kita dalam sebuah hadits:

مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ

“Siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia tergolong orang yang beruntung. Siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia tergolong orang yang merugi. Dan siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim)

Kita harus menyadari bahwa setiap detik waktu yang Allah beri adalah amanah yang harus kita pertanggungjawabkan. Jangan sampai terbuai oleh kesenangan dunia yang sementara hingga lupa tujuan utama hidup, yaitu beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bulan Muharram mengingatkan kita bahwa waktu terus berjalan dan takkan kembali, maka mari manfaatkan momentum ini untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal shalih, dan memperkuat ikatan dengan Sang Pencipta.

Kaum muslimin jamaah jumah rahimakumullah …

Menulis sejarah baru bukan hanya soal perubahan besar, tapi juga konsistensi dalam hal kecil sehari-hari: senyum kepada sesama, membantu yang membutuhkan, menjaga lisan dari perkataan sia-sia, dan memperbaiki niat dalam setiap amal. Jika istiqamah, semua itu menjadi bekal luar biasa di hadapan Allah. Semoga semangat Muharram membentuk kita menjadi pribadi tawadlu’, sabar, dan penuh kasih, sehingga hidup kita tak hanya lebih baik dari hari kemarin, tapi juga menginspirasi orang di sekitar.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ

Baca Juga : Khutbah Jumat: Cahaya Asyura di Bulan Muharram

Khutbah ll

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا ٱلْمُسْلِمُونَ، ٱتَّقُوا ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. قَالَ ٱللَّهُ تَعَالَىٰ وَهُوَ أَصْدَقُ ٱلْقَائِلِينَ: أَعُوذُ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيْطَانِ ٱلرَّجِيمِ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ: اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ, اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ.
عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

Muhammad Shodiq Ma’mun
(Penyuluh Agama Islam Kecamatan Ajibarang)

Tulisan sebelumnyaBazar Gramedia Diserbu Santri, KH Zuhrul Anam Apresiasi Budaya Literasi di Pesantren
Tulisan berikutnyaKaimana Enterpreneur Forum di Baturraden: Dorong Mahasiswa Melek Bisnis dan Ambil Peluang

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini