Khutbah Jum’at
Keistimewaan, Keutamaan dan Amaliyah Menjemput Lailatul Qadar
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ فَتَحَ أَبْوَابَ الْجَنَّةِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ. اَلَّذِيْ أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ. أَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةٌ تُنْجِيْ قَائِلَهَا مِنَ النِّيْرَانِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dirahmati Allah
Sebagai umat islam marilah kita selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah menganugerahkan banyak nikmat kepada kita. Di antaranya adalah kita semua masih diberi oleh Allah Swt umur panjang dan sehat wal afiat, sehingga kita bisa menikmati ibadah di bulan suci Ramadhan kali ini.
Terlebih saat ini kita sudah memasuki 10 hari ketiga di bulan Ramadhan yang memiliki banyak keistimewaan, diantaranya adanya lailatul qadar. Dalam Al-Qur’an terdapat satu surat khusus yang menjelaskan tentang lailatul qadar yang diberi nama Surat Al-Qadr dengan 5 ayat di dalamnya:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلٰىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ اَمْرٍ. سَلٰمٌ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu?Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.”
Hadirin Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah
Apa yang dinamakan Lailatul qadar? Lailatul qadar adalah salah satu kekhususan yang Allah anugerahkan kepada umat Nabi Muhammad. Ia adalah malam yang penuh kemuliaan. Ibadah di dalamnya lebih utama daripada ibadah yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak ada lailatul qadar-nya. Seribu bulan sama dengan 83 tahun lebih 4 bulan.
Kemudian apa saja keutamaan lailatul qadar? Pertama, lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an. Sebagaimana kita tahu bahwa proses turunnya Al-Qur’an terjadi dalam dua tahap: Tahap pertama, turunnya Al-Qur’an dari lauhil mahfudz ke suatu tempat di langit dunia yang pertama bernama baitul ‘izzah. Dalam tahap pertama ini, Al-Qur’an diturunkan semuanya dari awal hingga akhir secara lengkap. Hal itu terjadi pada malam lailatul qadar yang saat itu bertepatan dengan malam dua puluh empat Ramadhan.
Tahap kedua, turunnya Al-Qur’an dari baitul ‘izzah di langit yang pertama kepada Nabi Muhammad Saw. Dalam tahap kedua ini, Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan sebab dan peristiwa tertentu selama kurang lebih dua puluh tiga tahun.
Lima ayat pertama dari surat al-‘Alaq adalah yang pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sewaktu beliau di gua Hira’, dengan perantaraan malaikat Jibril ‘alaihis salam. Dan hal itu menurut sebagian ulama terjadi pada malam 17 Ramadhan. Atas dasar inilah kemudian malam 17 Ramadhan diperingati umat Islam sebagai malam nuzulul qur’an.
Hadirin Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah
Kedua, lailatul qadar adalah malam yang penuh keberkahan. Allah Swt berfirman dalam Al Qur’an surat Ad Dukhan ayat: 3 yang artinya, “Sesungguhnya kami turunkan Al-Qur’an itu pada malam yang penuh berkah (malam lailatul qadar).”
Ketiga, pada malam lailatul qadar, Allah memberitahukan kepada para malaikat mengenai apa yang terjadi di kalangan para hamba sampai datangnya lailatul qadar pada tahun berikutnya. Allah memberitahukan kepada mereka siapa saja yang lahir, mati, ditimpa musibah, sakit, sehat, dilapangkan rezekinya, disempitkan rezekinya dan lain sebagainya dalam kurun satu tahun ke depan.
Keempat, amal shalih pada lailatul qadar lebih baik daripada amal shalih yang dilakukan selama seribu bulan.
Kelima, para malaikat dari setiap langit turun memenuhi lapisan bumi mendoakan dan mengucapkan salam kepada setiap orang yang menghidupkan malam itu dengan berbagai macam ibadah.
Keenam, lailatul qadar adalah malam keselamatan dan keberkahan bagi para wali dan orang-orang yang melakukan ketaatan. Pada malam itu, setan tidak dapat berbuat buruk kepada orang-orang yang melakukan kebaikan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Kapan terjadinya lailatul qadar? Lailatul qadar terjadi satu kali dalam satu tahun di bulan Ramadhan. Mungkin saja ia terjadi pada satu malam di antara malam-malam Ramadhan. Mungkin pada malam pertama, malam kesembilan atau malam-malam yang lain. Akan tetapi kemungkinan besar ia terjadi pada salah satu dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.
Ada juga hadis yang mengatakan bahwa malam lailatul qadar akan hadir pada tanggal ganjil di malam 10 terakhir sebagaimana hadis Imam Bukhari: “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR Bukhari).
Lalu apa yang dapat dilakukan agar dapat memperoleh kebaikan-kebaikan lailatul qadar? Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, di antaranya adalah:
Pertama, amalkan ibadah Shalat Tarawih. Shalat Tarawih adalah shalat Sunnah yang dilakukan setelah shalat isya’ pada Bulan Ramadhan. Shalat Tarawih hanya ada pada Bulan Ramadhan.
Kedua, iktikaf di masjid. Iktikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat ibadah, sehingga iktikaf harus diniatkan bukan asal masuk masjid dan duduk, yakni niat untuk melakukan iktikaf. Iktikaf boleh kapan saja dilakukan dan di masjid mana pun. Mengingat iktikaf ini dalam rangka menyongsong malam lailatul qadar, maka sebaiknya dilakukan pada Ramadhan di malam 10 yang terakhir agar kemungkinannya akan mendapatkan malam lailatul qadar.
Ketiga, perbanyak membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an maknanya adalah bacaan, mengandung maksud bahwa Al-Qur’an menjadi bacaan utama dari umat Islam, di samping akan mendapat pahala yang banyak ketika membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Al-Qur’an juga merupakan hudan atau petunjuk bagi manusia yang ingin mendapatkan kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.
Keempat, perbanyak berdzikir. Berdzikir adalah mengingat Allah, mengingat akan Dzat-Nya, mengingat kebesaran-Nya, mengingat kekuasaan-Nya, mengingat kasih sayang-Nya, mengingat akan siksa-Nya, dan seterusnya. Berdzikir kepada Allah di mana saja yang dibolehkan dan kapan saja. Bisa sambil berdiri, duduk, dan lainnya. Oleh karena itu, menjadi penting bagi umat Islam berdzikir kepada Allah Swt.
Kelima, perbanyak berdoa. Doa merupakan jembatan atau wasilah (perantara) seorang hamba mengadu atau meminta sesuatu kepada Allah Swt. Sebagai umat Islam jangan sampai tidak berdoa kepada Allah Swt.
Dalam rangka menggapai malam lailatul qadar, malam yang penuh keberkahan, apa dan bagaimana doa yang dipanjatkan kepada Allah? Rasulullah bersabda kepada Sayyidah Aisyah, bacalah doa:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf -menghapus kesalahan-, karenanya maafkanlah aku -hapuslah dosa-dosaku-“
Selain itu, dianjurkan memperbanyak membaca doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi Muhammad Saw, baik pada bulan Ramadhan atau pun di luar bulan Ramadhan:
رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْأَخِرةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذابَ النَّارِ
Artinya: “Ya Allah, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta jagalah kami dari siksa neraka.”
Jamaah Sholat Jum’at yang dirahmati Allah
Demikian khutbah Jum’at pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua di bulan Ramadhan yang istimewa ini. Amin, Ya rabbal ‘Alamin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Baca Juga : Khutbah Jum’at: “Balasan Surga bagi Orang yang Bertakwa dan Bersyukur
Khutbah II
اَلْحَمْدُ ِللهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثيْرًا. أَمَّا بَعْدُ: فَياَ أَيُّهَا النَّاسُ إِتَّقُوْااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهىَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهّ أَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَانَ وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ اَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنْ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ .
Download Naskah Khutbah Jumat Klik Link Download di Bawah Ini.
Penulis : Gus M Sa’dulloh, Ketua LDNU Banyumas