Khutbah Jumat : Hargai Perbedaan dan Jaga Persatuan

hargai perbedaan jaga persatuan

Khutbah Jumat : Hargai Perbedaan dan Jaga Persatuan

اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَ نَعُوْذُبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّأَتِ أَعْمَا لِنَا, مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهِ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَا بِهِ وَمَنْ وَالَهُ. أَمّاَ بَعْدُ فَيَا عِبَا دَاللهِ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تَقْوَاهُ, لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

Jama’ah Jum’at Rahimakumullah,

Pesan Takwa senantiasa disampaikan dalam setiap mimbar Jum’at yang mulia. Takwa dalam makna Luzum Tho’atillah, konsekwen dalam berupaya menjalankan seluruh perintah Allah SWT serta berupaya dengan sungguh-sungguh menjauhi segala larangan Allah SWT Dhohiron wa Bathinan baik yang terlihat maupun tidak terlihat mata manusia.

Sholawat kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-sahabat dan kepada semua pengikutnya, semoga dengan bacaan sholawat, kita termasuk sebagai umat-umat yang mendapat syafa’at beliau Rasulullah SAW di hari akhir nanti. Amin ya rabbal ‘alamin.

Jama’ah Jum’at Rahimakumullah,

Hadhratussyaikh KH Hasyim Asy’ari pernah menyampaikan :

“Jangan jadikan perbedaan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan. Karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat dan menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja”.

Sebagai makhluk sosial, terlebih sebagai warga Jam’iyyah Nahdlatul Ulama yang memiliki komitmen kebangsaan, sikap menghargai perbedaan pandangan di masyarakat merupakan salah satu sisi dari sikap Tawasuth yang menjadi salah satu sikap kemasyarakatan wara NU.

Jama’ah Jum’at Rahimakumullah,

Kita sekalian hidup di tengah masyarakat yang beragam. Ragam agama, warna kulit, bahasa, adat serta budaya. Keragaman yang ada di tengah masyarakat adalah bagian dari sunnatullah yang memang seharusnya ada dan tidak bisa ditolak.

Dalam konteks kebangsaan, sekali lagi kami sampaikan “dalam konteks kebangsaan”, hal tersebut merupakan karunia Allah SWT bagi kita bangsa Indonesia. Selama perbedaan-perbedaan tersebut masih bisa mendatangkan kebaikan bagi kelangsungan persatuan negara ini, maka layak untuk dipertahankan serta dirawat bersama. 

Sekali lagi, dalam konteks kebangaan demi menggapai kebaikan bersama di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menghindarkan perpecahan serta menggapai Baldatun Thoyyibatun wa rabbun ghafuur.

Allah SWT telah mengajarkan kepada kita, bagaimana menyikapi keragaman dalam bermasyarakat. Keberagaman di tengah masyarakat diciptakan Allah SWT agar kita saling kenal mengenal dan saling harga menghargai antara komunitas masyarakat yang satu dengan komunitas masyarakat lainnya.

Baca Juga : Khutbah Jumat: Perbanyak Sujud Dalam Tarawih

Sebagaimana Firman Allah SWT :

ياَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَا كُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَ أُنْثَى وَ جَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبا وَقَبَا ءِىلَ لِتَعَا رَفُوْا. إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَا كُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ.

‘’Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan dan telah kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya terjadi saling kenal mengenal di antara kalian. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui juga maha mengenal’’ (QS. Al-Hujarat :13).

Jama’ah Jumat Rahimakumullah,

Ayat Al-Qur’an di atas, ditegaskan kembali oleh Hadhratussyaikh KH Hasyim Asy’ari di dalam Mukadimah Qonun Asasi Nahdlatul Ulama. Beliau mengingatkan :

فَإِنَّ اْلاِجْتِمَاعَ وَالتَّعَارُفَ وَاْلاِتِّحَادَ وَالتَّآلُفَ هُوَ اْلأمْرُ الَّذِي لاَ يَجْهَلُ أَحَدٌ مَنْفَعَتَهُ. كَيْفَ وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم:

يَدُ اللهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ فَإِذَا شَذَّ الشَّاذُّ مِنْهُمْ اِخْتَطَفَتْهُ الشَّيْطَانُ كَمَا يَخْتَطِفُ الذِّئْبُ مِنَ الْغَنَمِ .

 “Sesungguhnya pertemuan dan saling mengenal persatuan dan kekompakan adalah merupakan hal yang tidak seorangpun tidak mengetahui manfaatnya. Betapa tidak, Rasulullah SAW benar-benar telah bersabda yang artinya:

“Tangan Allah bersama jama’ah. Apabila diantara jama’ah itu ada yang memencil sendiri, maka syaithanpun akan menerkamnya seperti serigala menerkam kambing.”

Jama’ah Jum’at Rahimakumullah,

Sebagai umat Islam, kita diharapkan bisa menjadi perekat di antara keragaman yang ada. Dalam konteks keragaman budaya, aliran kepercayaan dan agama misalnya, umat Islam yang memahami ke-Iman-an dan dapat menjaga ke-Takwa-an diri sendiri selayaknya mampu menghargai keragaman yang dimiliki orang lain.

Begitu juga, perbedaan yang terdapat di dalam ajaran agama Islam, seperti halnya perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat sholat tarawih, kita sebagai umat Islam di tuntut untuk menghargai perbedaan dalam hal-hal yang bersifat furu‘iyah. Menghargai perbedaan pendapat, Insya Allah akan menjadikan kita umat yang bisa bersatu dan menjadikan kita lebih kuat seperti yang diamanahkan Hadhratussyaikh KH Hasyim Asy’ari dalam Mukadimah Qonun Asasi.

Jama’ah Jum’at Rahimakumullah,

Saatnya, kita kembali kepada ayat-ayat Allah SWT yang mengajarkan kita pentingnya perbedaan sebagai sunatullah. Perbedaan justru seharusnya menjadi media untuk berbuat kebajikan. 

Allah SWT berfirman :

وَلَوْشَاءَاللهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةًوَاحِدَةًوَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَا اَتَا كُمْ. فَسْتَبِقَوْاالْخَيْرَاتِ.

‘’Dan seandainya Allah menghendaki, niscaya kalian sudah dijadikan satu ummat, akan tetapi Allah ingin menguji kalian atas apa yang telah diberikannya kepada kalian, maka berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan’’ (QS. Al-Maidah:48).

Di ayat yang lain Allah juga menegaskan:

وَلَوْشَاءَرَبُّكَ لَأَ مَنَ مَنْ فِي اْلأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيْعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُوْنُوْامُؤْمِنِيْنَ.

“Dan seandainya Allah menghendaki, maka tentulah telah menjadi beriman semua orang-orang yang ada di muka bumi ini! Maka apakah kamu ingin memaksa manusia untuk menjadi orang-orang beriman semuanya?” (QS. Yunus:99).

Jama’ah Jum’at Rahimakumullah, 

Marilah kita rawat perbedaan yang ada, baik itu perbedaan agama seperti yang disampaikan Allah SWT pada ayat-ayat di atas, dan pesan Hadhratussyaikh KH Hasyim Asy’ari tentang persatuan dan kesatuan. Dengan harapan, penghargaan kita umat Islam tentang sebuah perbedaan dan keragaman tersebut, membuka pintu hidayah bagi kita sekalian dan mereka umat non-muslim akan lebih simpati dengan Islam. 

Menghargai perbedaan dan menjaga persatuan masyarakat adalah bagian dari dakwah Islam yang harus tetap kita lestarikan. 

بَا رَكَ الله ِليْ وَ لَكمْ بِالْقرْ اَنِ الْكَريْم, وَ نَفَعَنِيْ وَإِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم, وَ تَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَ وَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: (وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر(

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ رَبَّنَا اغْفِرْ وََارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ وَاشْكُرُوْا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرُ.

Penulis : Muhammad Arief Albani

Download File Khutbah Jumat Hargai Perbedaan dan Jaga Persatuan DISINI.

Tulisan sebelumnyaTahun 2050 Indonesia Adikuasa, Tapi…
Tulisan berikutnyaKhutbah Singkat Menyambut Ramadhan dengan Gembira

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini