Khutbah Jumat: Akhlak Nabi, Cerminan dari Al-Qur’an
Oleh: M. Shodiq Ma’mun, S.Sos
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ، وَهَدَانَا إِلَى صِرَاطِ الْمُسْتَقِيمِ، أَشْهَدُ أَن لَّا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَالِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِينِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِينَ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُونَ… اتَّقُوا اللَّهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ ٱللَّهُ تَعَالَى وَهُوَ أَصْدَقُ ٱلْقَائِلِينَ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرًّحِيْمِ, لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Hadirin jamaah jumat rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dengan istiqamah melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Di tengah dinamika dan ujian hidup yang beraneka ragam, setiap insan membutuhkan panutan yang dapat dijadikan pedoman dalam bersikap, berakhlak, dan beribadah. Islam mengenal sosok teladan utama dalam diri Rasulullah SAW. Beliau bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga cerminan akhlak mulia dan kasih sayang yang universal.
Allah SWT menegaskan dalam Al Qur’an:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَن كَانَ يَرْجُو ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْآخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab ayat: 21)
Hadirin jamaah jumat rahimakumullah,
Sebagai wujud nyata dari suri teladan Rasulullah SAW, ada sebuah hikmah yang dapat kita petik pelajarannya.
Pada suatu saat, seorang lelaki miskin dari desa datang membawa semangkuk penuh buah anggur sebagai hadiah untuk Rasulullah SAW. Lelaki itu begitu antusias dan bahagia ketika beliau menerima dan memakan buah anggur itu, satu per satu, sambil tersenyum. Meskipun Rasulullah SAW sedang bersama para sahabat dan biasanya beliau berbagi makanan, kali ini beliau memakan seluruh anggur itu sendiri.
Para sahabat merasa heran dan bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa Engkau tidak mengajak kami menyantap anggur itu bersama?” Rasulullah tersenyum dan menjawab dengan penuh kelembutan, “Tidakkah kalian lihat betapa bahagianya ia dengan mangkuk anggur itu? Ketahuilah, ketika aku memakannya, anggur itu terasa asam. Aku khawatir jika aku membaginya, kalian akan menunjukkan reaksi yang dapat merusak kebahagiaannya.”
Hadirin jamaah jumat rahimakumullah,
Hikayat ini mengajarkan kita banyak hal. Pertama, menjadi seorang Muslim berarti menjadi pribadi yang pandai menghargai dan mengapresiasi niat baik orang lain, meskipun pemberian itu tidak sempurna atau sesuai dengan keinginan kita.
Kedua, kita diajarkan untuk tidak mencela makanan. Nabi Muhammad SAW tidak pernah mencibir atau mengejek makanan yang disajikan. Bahkan ketika hanya ada cuka sebagai lauk, beliau tetap memakannya dan mengatakan itu lauk yang paling lezat.
Ketiga, Rasulullah SAW mengajarkan kita menjaga martabat sesama Muslim dengan sikap santun dan penuh perhatian. Beliau selalu menghindari tindakan yang menyakiti hati orang lain, bahkan dalam hal kecil seperti memakan buah anggur pemberian. Sikap ini menunjukkan betapa Rasulullah sangat peka terhadap perasaan orang lain sebagai bagian dari akhlak mulianya.
Maka tak heran ketika Sayyidah Aisyah ditanya oleh Sa’ad bin Hisyam bin Amir mengenai akhlak Rasulullah SAW. Sebuah hadits mengatakan:
يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَنْبِئِينِي عَنْ خُلُقِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَتْ: أَلَسْتَ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ؟ قُلْتُ: بَلَى، قَالَتْ: فَإِنَّ خُلُقَ نَبِيِّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ الْقُرْآنَ
“Wahai Ummul Mukminin, beritahulah aku tentang akhlak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam!” Aisyah bertanya, ‘Bukankah engkau membaca Al-Qur’an?” Aku menjawab, “Ya.” Ia berkata, “Sesungguhnya akhlak Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Al-Qur’an.” (HR. Muslim).
Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW, serta memasukkan kita ke dalam golongan umat yang memperoleh syafaat-Nya di hari kiamat. Amin ya Rabbal ‘Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, اَللَهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُونَ… اتَّقُوا اللَّهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ , وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. َقَالَ ٱللَّهُ تَعَالَى وَهُوَ أَصْدَقُ ٱلْقَائِلِينَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ , مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ, عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
عٍبَادَ اللهِ.. إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.