Innalillahi… Ketua RMI PBNU Kiai Dian Nafi’ Wafat

Ketua RMI PBNU, KH Dian Nafi' yang juga Pengasuh Ponpes Al Muayyad Windan. Foto : Mufid/istimewa

PURWOKERTO, nubanyumas.com – Kabar duka kembali menyelimuti keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU). Ketua Rabithoh Mahadil Islamiyyah (RMI) PBNU, KH Dian Nafi’ wafat, Sabtu (1/10/2022) di RSPAD Gatot Subroto.

“Abah (Kiai Dian Nafi’) sejak kondur haji memang kesehatannya terganggu. Sempat dirawat di Solo. Sampai kemudian di RSPAD Gatot Subroto hingga ditimbali Allah SWT,” kata Muhammad Sa’dulloh atau Gus Sa’dun salah satu santrinya di Purwokerto.

Seingat, Gus Sa’dun, Kiai Dian Nafi’ dirawat di Jakarta sejak sekitar 13 September. Sebelumnya, saat dirawat di RS Moewardi Solo, Gus Sa’dun sempat membesuknya, 3 September.

“Saya yakin banyak yang kehilangan atas wafatnya sosok panutan Abah. Terlebih santri dan para alumni Al Muayyad Windan. Mohon doa semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” harap Gus Sa’dun nyang juga pengasuh Ponpes Ath Thohiriyyah, Purwokerto.

KH.Dian Nafi’ salah satu tim perumus Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII. Sempat menjabat Wakil Sekretaris Jendral PB PMII pada masa kepemimpinan Suryadarma Ali. Merupakan menantu almaghfurlah KH. Salman Popongan Klaten (Buyut Simbah KH. Manshur bin Mbah KH. Muh Hadi Girikusuma Mranggen Demak, buyut Mbah Munif Zuhri Girikesumo Mranggen).

Dilansir dari nu.or.id, Kiai Dian Nafi’ lahir di Sragen pada 4 April 1964. Ia adalah anak ketiga dari delapan bersaudara.

Gus Dian Nafi’ merupakan tokoh perdamaian, tokoh keberagaman, dan forum lintas agama. Mendiang juga aktif mengisi mimbar Jumat Harian Solopos.

Pertemuannya dengan beberapa tokoh rekonsiliasi kemudian membawanya bergabung dalam Tim Independen Rekonsiliasi Ambon (TIRA), Tim Pemberdayaan Masyarakat Pasca-Konflik (TPMPK) Maluku Utara, dan lembaga-lembaga lainnya.

Sebut saja Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) Universitas Gadjahmada, Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian (PSPP) Yogyakarta, Pusat Pemberdayaan untuk Rekonsiliasi dan Perdamaian (PPRP) Jakarta, Crisis Centre Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Common Ground Indonesia, dan sebagainya.

Masih berdasarkan nu.or.id, pertemuan dan pendidikan yang diikuti di luar negeri adalah Disaster Management Training di Africa University Zimbabwe, Education in Religion for Communitiy Consultation di Agia Napa, Siprus (2001), Asia Africa People Forum di Kolombo (2003), Indonesia Pesantren Program di Amherst, Massachusetts, USA (2003), dan Summer Peace Building Institute di Harrisonburg, Virginia, USA (2005).

Tulisan sebelumnya25 Mahasiswa UNU Purwokerto Terima Beasiswa Lazisnu Banyumas
Tulisan berikutnyaIn Memoriam Kiai Dian Nafi’: Jangan Menyesal Telah Berbuat Baik…

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini