HEBAT! Digembleng Diklat, ‘Mbakcan’ Fatayat Siap Jadi Jurnalis

Redaktur nubanyumas.com, Muhammad Khoeroni Rosyid (Gus Eron) tengah menyampaikan paparan dalam Diklat Jurnalistik bersama PC Fatayat Banyumas, di gedung KBIHU Al Arofat, Ahad (7/3/2021).

Purwokerto, nubanyumas.com – Pasokan jurnalis Nahdlatul Ulama Banyumas optimistis terus bertambah. Terutama, setelah kurang lebih 53 kader PC Fatayat NU Banyumas mengikuti Diklat Jurnalistik, Ahad (7/3/2021). Kegiatan dilaksanakan di Gedung KBIHU NU Al Arofat, Purwokerto.

“Secara umum saya sangat puas dengan hasil diklat sahabat-sahabat Fatayat hari ini. Tinggal butuh polesan sedikit saja. Intinya sudah siap jadi jurnalis NU,” kata Redaktur nubanyumas.com, Muhammad Khoeroni Rosyid.

Diklat Jurnalistik (Short Course) mengambil tema ‘Pasangan Serasi; Publikasi dan Organisasi’. Merupakan kerjasama PC Fatayat NU Banyumas dengan Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) NU. Muhammad Khoeroni Rosyid (Gus Eron) menjadi pemateri utama. Turut menjadi mentor kelas, Djito El Fateh (LTN NU) dan Susanto (Suara Merdeka).

“Mari kita tunjukkan kebesaran NU Banyumas dengan publikasi semua kegiatan. Semua tingkatan. Terutama, saatnya Fatayat mewarnai pemberitaan dengan semua kegiatannya,” kata Gus Eron yang juga Wakil Ketua LTN NU Banyumas tersebut.

WhatsApp Image 2021 03 07 at 14.21.30 - NU Online BanyumasKetua PC Fatayat NU Banyumas, Eva Luthfiati Khasanah menyambut baik dan berterimakasih atas terselenggaranya diklat. Menurutnya, kegiatan jurnalistik sangat penting bagi kader dan organisasi.

“Jurnalistik ini tidak hanya domainnya wartawan mainstream. Sahabat-sahabat Fatayat, juga sangat perlu belajar. Apalagi, digembleng langsung oleh para pakar dan wartawan yang sudah teruji kualifikasinya,” kata Eva kepada nubanyumas.com.

Mbak-mbak Cantik atau ‘Mbakcan’ -sapaan populer kader Fatayat- diminta segera praktik atas ilmu yang sudah diperoleh. “Peserta merupakan perwakilan masing-masing PAC. Sehingga, setelah ini harus produktif, publikasi jadi salah satu kunci organisasi,” imbuhnya lagi.

Hebat sekali. Semua peserta antusias mengikuti diklat. Diawali sesi paparan nara sumber, pertanyaan (sharing) lanjut kelas kecil (small group discussion). Semua langsung praktek buat tulisan. Dengan pendampingan mentor secara intensif. Hasilnya, semua berhasil membuat tulisan.

Tulisan sebelumnyaAmbil 25, Kembali 11
Tulisan berikutnyaPelajar NU Ajibarang ‘Ngrasani’ Tuti dan Komplotannya Amin Roman

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini