Hamil dan melahirkan berkali-kali bukan berarti lancar-lancar saja. Karena sering ke Bidan di kawasan Suramadu tentu membuat Bu Bidan meniteni ..aduh.. menengeri …aduh.. apa sih Bahasa Indonesianya, eeee.. sampai Bidan hapal berapa anak kami.
Hingga kelahiran salah satu anak kami, saya dimarahi Bu Bidan: “Gini Pak!!! Wanita melahirkan itu berat, penuh tangis, menderita!!! Orang laki-laki seenaknya saja buat anak!!! Tidak mikir kalau lagi seperti ini!”.
Saya diam dan manggut-manggut saja. Sebab kalau wanita lagi marah jangan dilawan. Jadilah pendengar yang baik. Sesekali bilang “enggih,” sambil dihayati seperti menyesal.
Baca Juga :Â Dapat Haus dan Lapar Saja Tak Apa-apa
Sebenarnya saya ingin bilang ke Bu Bidan: “Sebenarnya ingat, Bu Bidan. Tapi kalau lagi buat anak jadi tidak ingat”.
Makanya, disebut ANAK karena saat membuatnya terasa ENAK.
Penulis : KH Ma’ruf Khozin