Dari Kampus Desa ke Panggung Nasional: Alumni UIN Saizu Ini Tembus MUI Pusat

Anwar Azis, alumni UIN Saizu Purwokerto yang dipercaya menduduki jabatan di MUI Pusat.

ANWAR Azis adalah salah satu alumni UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto yang kiprahnya menembus panggung nasional. Lulusan IAIN Purwokerto—nama lama UIN Saizu—ini kini dipercaya mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

Perjalanan Anwar bermula dari bangku kuliah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah. Sejak mahasiswa, ia dikenal aktif dalam organisasi dan kegiatan sosial-keagamaan, sebuah fase awal yang membentuk karakter kepemimpinan dan kepekaan sosialnya.

Semangat aktivisme tersebut tidak surut setelah kelulusan. Anwar konsisten terlibat dalam berbagai gerakan kepemudaan, dakwah, dan kemasyarakatan di tingkat regional hingga nasional. Konsistensi inilah yang perlahan membawanya pada jejaring yang lebih luas dan peran yang semakin strategis.

Rekam jejak organisasinya terbilang panjang. Ia pernah menjabat Ketua Umum Forum Mahasiswa Nasional Komunikasi dan Penyiaran Islam (Forkomnas KPI), Ketua Umum PC PMII Purwokerto, serta dipercaya mengemban amanah di Pengurus Besar PMII.

Di luar organisasi kemahasiswaan, Anwar juga aktif di berbagai majelis dakwah dan kegiatan keumatan. Pengalaman ini mengasah kemampuannya dalam membangun komunikasi lintas elemen serta merancang program berbasis kebutuhan sosial masyarakat.

Kepercayaan sebagai Wakil Ketua Ganas Annar MUI Pusat menjadi titik penting dalam perjalanan kariernya. Di posisi ini, Anwar berperan memperkuat gerakan pencegahan narkoba dengan pendekatan dakwah, edukasi, dan kolaborasi sosial di bawah naungan MUI.

Bagi Anwar, perang melawan narkoba tidak cukup hanya mengandalkan penegakan hukum. Pendekatan moral dan spiritual, menurutnya, menjadi fondasi penting agar generasi muda memiliki ketahanan diri terhadap ancaman narkotika.

Kisah Anwar Azis menjadi potret alumni UIN Saizu yang tumbuh dari ruang akademik menuju pengabdian nasional. Dedikasi dan konsistensinya menunjukkan bahwa lulusan perguruan tinggi Islam mampu memberi kontribusi nyata bagi bangsa, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terus bergerak di jalur dakwah dan kemanusiaan.

Tulisan sebelumnyaTiga Santri Tahfidz 30 Juz Diwisuda pada Tasyakur Khotmil Qur’an Arraudhoh Parakan Onje
Tulisan berikutnyaAlhamdulillah! Kisruh PBNU Berakhir Islah. Pertemuan Lirboyo Sepakati Muktamar Bersama yang Sah

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini