Banyumas, nubanyumas.com – Pada 17 Oktober 2024, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto menggelar pelatihan strategi pemasaran dalam rangka program pemberdayaan bertajuk “Pemberdayaan Kelompok Produktif Ekonomi melalui Pengembangan Produk Pangan Lokal Unggulan untuk Mengatasi Kemiskinan Ekstrem di Desa Limpakuwus, Banyumas.” Acara ini diinisiasi oleh Hanis Adila Lestari, S.TP., M.Sc., bersama anggota tim Herdian Farisi, S.P., M.M., dan Dra. Erminawati, M.Sc., Ph.D., sebagai bagian dari Program Kosabangsa yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemasaran produk lokal Desa Limpakuwus, khususnya cookies jagung yang dikembangkan oleh mitra Karang Taruna Muda Sejahtera 18. Hanis Adila Lestari menjelaskan bahwa program ini merupakan kolaborasi antara UNU Purwokerto dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dengan fokus utama pada peningkatan keterampilan pemasaran yang diharapkan dapat membantu pengentasan kemiskinan ekstrem di desa tersebut. “Kami ingin memberdayakan masyarakat dengan strategi yang dapat meningkatkan nilai tambah produk lokal, sekaligus memperluas pasar cookies jagung,” ujarnya.
Sebagai pemateri, Herdian Farisi, S.P., M.M., membahas strategi pemasaran digital yang mencakup pengembangan branding dan penggunaan media sosial. Ia menyebutkan bahwa pemasaran melalui platform digital seperti Facebook, Instagram, dan TikTok, serta e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee, akan membantu produk mitra lebih mudah menjangkau pasar yang lebih luas. “Melalui pemasaran digital, kami berharap produk lokal Desa Limpakuwus dapat dikenal lebih banyak orang, sehingga membantu meningkatkan pendapatan masyarakat,” jelas Herdian.
Program Kosabangsa ini juga didukung oleh tim dari Unsoed yang diketuai oleh Prof. Dr. Nur Aini, S.TP., M.P., serta melibatkan sepuluh mahasiswa UNU Purwokerto. Mahasiswa berpartisipasi aktif dalam memberikan pendampingan kepada mitra, membantu penerapan strategi pemasaran digital yang telah dipelajari. Diharapkan, pelatihan ini akan menjadi bekal bagi mitra dalam menjalankan usaha secara mandiri.
Keterlibatan mahasiswa dalam program ini turut menambah dinamika pelatihan dan memperkuat sinergi antarperguruan tinggi untuk pemberdayaan ekonomi desa. Prof. Dr. Nur Aini mengungkapkan bahwa kolaborasi ini diharapkan bisa berkontribusi besar bagi keberhasilan program. “Pendekatan yang holistik antara akademisi dan masyarakat diharapkan mampu mendorong terciptanya inovasi dalam pengelolaan usaha lokal,” kata Nur Aini.
Dengan adanya pelatihan dan pendampingan ini, masyarakat Desa Limpakuwus diharapkan mampu memanfaatkan potensi pangan lokal, khususnya produk berbasis jagung, sebagai upaya untuk mengatasi tantangan ekonomi sekaligus mengurangi angka kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.