nubanyumas.com – Gerhana bulan dalam bahasa Arab disebut “khusuf”. Saat terjadi fenomena gerhana bulan kita dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunah dua rakaat atau shalat sunah khusuf. Shalat sunah ini terbilang sunah muakkad.
Sedangkan gerhana matahari dengan istilah “kusuf”. Menurut ahli astronomi gerhana rembulan terjadi karena terhalangnya sinar matahari oleh bumi sehingga sinarnya tidak bisa sampai ke bulan yang pada akhirnya terjadilah gerhana bulan, karena sinar bulan dari matahari.
Tata Cara Melaksanakan Shalat Khusuf
Secara umum pelaksanakan shalat gerhana bulan menurut madzhab Syafi’iyyah adalah dua rakaat dengan dua kali rukuk dan dua kali qiyam (berdiri) pada setiap rakaatnya. Sebagaimana pengamalannya salat gerhana matahari secara berjama’ah. Selain itu juga, pelaksanaan yang lebih sempurna adalah melaksanakan shalat dua rakaat dengan melakukan dua rukuk dan dua kali qiyam serta ditambah dengan membaca surat yang panjang pada tiap-tiap rakaatnya.
Teknis shalat gerhana berikut ini berdasarkan pendapat Jumhur (mayoritas) ulama.
1. Niat shalat sunnah gerhana bulan berbarengan dengan takbiratul ihram
أُصَلّيْ سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى
“Niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat karena Allah Swt,”
2. Membaca doa iftitah
اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ للذِيْ فَطَرَالسَّمَوَاتِ وَاْلآَرْضَ حَنِيِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمْحْيَايَ وَمَمَاتِيْ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
3. Membaca surat al-fatihah
4. Membaca surah. Jika mampu membaca surat panjang, seperti surat al-Baqarah atau surat lain yang panjangnya sama dengan surat al-Baqarah. Jika tidak mampu maka membaca surat pendek.
5. Ruku’ pertama pada berdiri pertama. Jika mampu ruku’ pertama pada berdiri pertama dilakukan secara panjang dengan mengulang-ulang bacaan tasbih kadar 100 ayat dari surat al-Baqarah.
6. Kembali berdiri untuk membaca surat al-fatihah yang kedua
7. Membaca surah. Jika mampu membaca surat panjang seperti surat Ali Imron atau surat lain yang panjangnya sama dengan surat Ali Imron. Jika tidak mampu maka membaca surat pendek.
8. Ruku’ kedua pada berdiri pertama. Jika mampu ruku’ kedua pada berdiri pertama dilakukan secara panjang dengan mengulang-ulang bacaan tasbih kadar 80 ayat dari surat al-Baqarah.
9. Sujud secara panjang/lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih sujud
10. Duduk diantara dua sujud
11. Sujud kedua secara panjang/lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih sujud
12. Berdiri untuk melakukan rakaat kedua
13. Membaca surat al fatihah
14. Membaca surah. Jika mampu membaca surat-surat panjang seperti surat an-Nisa’ atau surat lain yang panjangnya sama. Jika tidak mampu maka membaca surat pendek.
15. Ruku’ pertama pada berdiri kedua. Jika mampu ruku’ pertama pada berdiri kedua dilakukan secara panjang dengan mengulang-ulang bacaan tasbih kadar 70 ayat dari surat al-Baqarah.
16. Kembali berdiri untuk membaca surat al-fatihah yang kedua
17. Membaca surah. Jika mampu membaca surat-surat panjang seperti surat al-Maidah atau surat lain yang panjangnya sama. Jika tidak mampu maka membaca surat pendek.
18. Ruku’ kedua pada berdiri kedua. Jika mampu ruku’ kedua pada berdiri kedua dilakukan secara panjang dengan mengulang-ulang bacaan tasbih kadar 50 ayat dari surat al-Baqarah.
19. Sujud secara panjang/lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih sujud.
20. Duduk di antara dua sujud
21. Sujud kedua secara panjang/lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih sujud
22. Tahiyyat
23. Salam