Sedulur, Aja Seneng Disit Senajan Lancar Maca Qobiltu…

PEKUNCEN, nubanyumas.com- Pengetahuan, pemahaman hingga pengamalan fiqih dalam ranah rumah tangga sangat penting bagi seorang suami.

Pasalnya di pundaknyalah keselamatan keluarga dunia akhirat menjadi tanggung jawabnya.

Sedulur, dadi aja seneng disit senajan maca Qobiltu lancar. Sebabnya sejak itu tugas berat menjadi pemimpin rumah tangga ada di pundak lelaki sebagai suami,” jelas Ustadz Joko Supriyanto saat kajian Kitab Safinah saat Rutinan GP Ansor Ranting Kranggan, Sabtu malam 29 Januari 2022.

Dijelaskan lebih lanjut Uje begitu ia akrab disapa, kalau kewajiban suami sekaligus bapak adalah menuntun istri dan anak untuk bisa menjalankan syariat Islam.

Usai ijab qobul pernikahan, tugas mendidik anak perempuan telah berakhir dari seorang bapak, dan dilanjutkan kepada sang suami.

“Jadi kewajiban istri itu taat kepada suaminya, bukan pada orang tuanya lagi. Suaminyalah yang diutamakan.

Baca Juga : Sambut Harlah NU ke 96, MWCNU Baturraden Instruksikan Pemasangan Bendera NU

Jadi misalnya ketika suami membiarkan isteri keluar dari rumah tanpa menutup aurat sebut saja jilbab, maka itu sudah dosa.

Tugas suami tak berhenti mendidik isteri dan anak-anaknya,” katanya.

Uje mencontohkan soal tanda-tanda baligh seorang bapak harus tahu dan memastikan isterinya tahu.

Baca Juga : Ketum PBNU Dijadwalkan Akan Buka Muskerwil dan Harlah NU Jateng

Pasalnya tanda-tanda kedewasaan akan mulai menentukan kewajiban seorang anak manusia menjalankan syariat Islam khususnya shalat.

“Jadi seorang bapakpun idealnya tahu soal siklus haid dan sebagainya. Jadi bisa dipastikan ketika sang isteri tidak tahu ia bisa memberitahukan sehingga isteri bisa membimbing anak perempuannya khususnya ketika menginjak dewasa,” ujarnya.

Selain anak perempuan, anak lelaki juga perlu mengetahui tentang kondisi tanda kedewasaan dan kaifiyah mandi wajib.

“Termasuk bagaimana mengajari anak-anak salat sejak dini. Cara menggebuk/memukul anak-anak supaya ikut shalatpun ada caranya. Bagian mana yang mau dipukul seperti yang diajarkan Kanjeng Nabi yaitu pantat ke bawah,” jelasnya.

Penulis : Saryono

Tulisan sebelumnyaMWC Pekuncen Gelar Rangkaian Harlah NU 99, ‘Februari Pokoke Kebek Kegiatan’….
Tulisan berikutnyaAnsor Cilongok X MA Ma’arif NU : Gerakan Aksi Saling Bantu di Harlah NU

1 KOMENTAR

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini