AJIBARANG, nubanyumas.com – Sejak ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015, acara peringatan hari santri dari tahun ke tahun semakin meriah dan semakin luas perayaannya, tak melulu hanya diperingati oleh kalangan pesantren saja, tapi semua orang hampir ikut serta merayakannya dengan cara mereka masing-masing.
Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyumas Rujito, pada acara refleksi hari santri 2021 Sabtu,(23/10/2021) malam di Zona Nglinting Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
“Dengan euforianya yang semakin semarak itu, saya khawatir esensi yang sebenarnya dari santri lambat laun akan semakin dilupakan, kita terjebak pada upacara seremoni saja, tapi melupakan nilai-nilai yang terkandung dalam hari santri itu,” terang Rujito.
Pria yang akrab disapa Djito el Fateh itu kemudian mengomentari tentang peran santri dalam berbagai bidang yang menurutnya masih sangat perlu ditingkatkan lagi. Mengutip kalimat Ki Hajar Dewantra Ing Madya Mangun Karsa, pria yang juga menjadi pimpinan umum nubanyumas.com itu berpesan agar santri mampu memberikan motivasi dan menjadi inspirasi bagi warga Indonesia.
“Jika dulu santri ikut serta berjuang angkat senjata mempertahankan negara Indonesia, sekarang santri juga harus ikut andil dalam proses membangun bangsa dan negara, lewat bidang dan skill nya masing-masing, lewat pendidikan, lewat politik, lewat dunia usaha dan industri kreatif, serta lewat dunia teknologi,” lanjutnya.
Baca Juga : Resolusi Jihad NU dan Sejarah Hari Santri Nasional
Mantan ketua Lembaga Talif wa Nasyr (LTN) NU Banyumas itu berpesan agar para santri saat ini harus benar-benar serius dalam mempersiapkan sumber daya manusianya (SDM) atau ilmunya untuk menyongsong masa depan Indonesia. Karena jika tidak, maka akan tertinggal jauh oleh orang lain.
“Jadi semakin tahun peringatan hari santri, semakin bertumbuh pula SDM yang santri miliki. Itulah yang harus terus kita siapkan bersama-sama,” lanjutnya.
Bapak tiga anak itu melanjutkan, bahwa saat ini santri boleh saja bergembira dengan adanya UU Pesantren, dana abadi pesantren, tapi bergembira saja tidak cukup, karena ada administrasi yang pasti harus disiapkan, juklak dan juknis nya harus dipelajari.
“Santri jangan sampai gagap dalam hal itu,” pungkasnya.(*)