Puasa Pertama Aqil (Bagian 1)

Puasa Pertama Aqil
Ilustrasi anak berpuasa (NUbanyumas/ dok kaskus)

10.00 WIB

Gubrak! Aqil melempar tasnya di sofa ruang tamu. Tanpa salam dia masuk rumah dengan muka cemberut. Langkah kakinya keras dan besar seperti binatang buas hendak memangsa binatang buruan yang empuk dagingnya saat dia lapar.
Tetapi kali ini langkah kaki Aqil bukan karena dia ingin makan, melainkan ingin marah. Aqil melangkah ke dalam ruang keluarga mencari ibunya.

“Ibu, Ibu, Ibu dimana, Bu?” sambil setengah teriak Aqil memanggil ibunya.

“Ibu di teras belakang, Sayang, jemur baju.” Suara ibu terdengar agak jauh. Aqil pun menuju teras belakang.

“Bu, mana Ayah?” tanya Aqil dengan menunjukkan sikap kesal.

“Ayah di kantor dong. Kenapa? Tumben cari Ayah siang begini? Aqil kan tahu di mana Ayah?” Ibu menjelaskan dengan wajah penasaran.

“Maksud Aqil, jam berapa Ayah pulang?” tanya Aqil masih dengan muka geram.

“Mmm, jam berapa ya? Ya, kalau tidak lembur ya jam 4 sore sudah pulang. Kenapa sih Aqil? Ibu penasaran deh.”

“Ah Ibu kepo,” jawab Aqil masih sewot.

“Ya sudah, Ibu nggak kepo deh, tapi Aqil ganti baju dulu gih, terus bobo siang. Masih puasa kan?” Ibu sabar menghadapi Aqil yang masih cemberut.

“Nah itu dia, Aqil mau protes sama Ayah. Kenapa cuma Aqil yang puasa di kelas Aqil?”

“Lho, kok protes sih? Justru bagus dong, walau temen-temen nggak puasa tapi Aqil tetep puasa itu namannya Aqil anak sholeh, berani menjalankan perintah Allah SWT.”

“Ah, pokoknya Aqil mau protes sama Ayah.” Aqil berlalu meninggalkan Ibu.
Ibu hanya menghela nafas panjang sambil mengingatkan, “ya sudah, sekarang Aqil ganti baju, bobo siang, nanti ibu bangunin buat sholat duhur.” Aqil sudah masuk ke dalam kamarnya.

Bersambung ke : Puasa Pertama Aqil (Bagian 2)

Penulis : A’tina Fatha

Tulisan sebelumnyaUNU Purwokerto Terjunkan 328 Mahasiswa Mengabdi ke Masyarakat
Tulisan berikutnyaMahasiswa KKN UNU Purwokerto Harus Jadi Contoh di Masyarakat

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini