SEMARANG,nubanyumas.com – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) HM Muzamil berpesan bahwa dalam muktamar 34 NU nanti yang terpenting adalah persaudaraan atau ukhuwah sesama warga NU, sehinga khidmah NU pada masyarakat bisa lebih maksimal.
“Alhamdulillah, PWNU Jateng telah musyawarah dengan para pengurus harian, Ketua Badan Otonom dan Lembaga-Lembaga. Banyak usulan, yang intinya sudah waktunya NU berkhidmah kepada umat, bangsa, dan negara dengan program kegiatan yang benar-benar dibutuhkan ummat, khususnya di bidang diniyah atau keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi,” jelasnya dilansir dari NU Online Jateng Jumat,(17/12/2021).
Dikotomi kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang sempat mencuat pada kandidat calon tidak perlu menjadi masalah serius. Perbedaan harus dikelola dengan bijaksana, sehingga persaudaraan sesama warga NU atau ukhuwah nahdliyah dapat diperkuat.
“Muktamar NU selain memilih Rais Aam dan Ketua Umum PBNU periode 5 tahun ke depan, juga membahas berbagai hal yakni program kerja, organisasi (AD/ART), rekomendasi, dan bahtsul masail diniyah,” lanjutnya.
Baca Juga : Dimajukan Sehari, Muktamar 34 NU Akan Dibuka Presiden Jokowi
Setiap warga NU yang dapat memenuhi persyaratan dapat dicalonkan atau mencalonkan diri sebagai ketua PBNU. Menurut Muzamil, hal ini sah-sah saja karena kondisi sekarang warga NU bersifat hiterogen dan majemuk, tidak seperti dulu yang bersifat homogen.
“Ini perlu perhatian khusus dari PBNU dan seluruh jajaran pengurus di bawahnya untuk memberikan layanan atau khidmah dengan baik,” tegasnya.
Muzamil menambahkan, siapa saja yang menyetujui anggaran dasar dan anggaran rumah tangga NU dapat diterima menjadi anggota NU. Setelah menjadi anggota juga memiliki hak dan kewajiban yang sama terhadap NU guna berkhidmah lebih baik kepada ulama dan umat.
“Target kita muktamar berlangsung baik, bisa menyatukan seluruh warga. Kita yakini saja bahwa muktamar adalah sarana silaturahim, syi’ar dan sekaligus tasyakur kehadirat Alloh Taala. Jadi kita riang gembira saja, murah senyum kepada sesama serta berusaha menjalin atau ta’awun untuk menjalankan program-program NU. Soal siapa yang bakal dipilih ya nanti kita suarakan di muktamar,” pungkasnya.(*)