BANYUMAS, nubanyumas.com – Nggrentes! Kiranya kalimat itu yang bisa menggambarkan suasana hati, ketika penyuluh agama Kecamatan Banyumas berkunjung ke Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU). Nggrentes, karena mengunjungi ‘kesepuhan’ menjadikan hati dan pikiran berangan-angan betapa berutung orang yang masih punya orang tua atau orang tua yang masih Bersama keluarga.
Demikian disampaikan Siti Khabibah, Penyuluh Agama Honorer di Kecamatan Banyumas, Senin (29/3/2021). “Nggrentes karena kita jadi berfikir, Ya Allah, kelak kit tua kiranya akan seperti apa?” katanya melalui rilis yang dikirim kepada nubanyumas.com.
Nggrentes karena penghuni PPSLU itu tidak bersama keluarga, dan kadang justru entah dimana keluarganya. “Kita jadi bertekad, akan menjaga orang tua yang masih punya. Juga, berdoa, masa tua kita bisa terus bahgia bersama keluarga dan anak-anak. Jadi tadzkirah untuk kita,” katanya lagi.
Kunjungan ke PPSLU sendiri salah satu agendanya perkenalan Penyuluh Agama Fungsional Kecamatan Banyumas, Faidus Sa’ad. Pak Edo, sapaan akrabnya baru saja pindah tugas per 1 Maret kemarin. Sebelumnya Pak Edo tugas di KUA Sumbang. Suratmo sesame penyuluh agama honorer juga turut dalam kunjungan.
Kepala PPSLU Sudagaran, Dwi Sucipto menyebut kurang lebih ada 90 penghuni mbah putra dan putri. Selama pandemi, cerita Sucipto memang tidak ada kunjungan. Mengingat mayoritas penghuni PPSLU masuk kategori risiko tinggi lanjut usia di atas 60 tahun.
Sebelum pandemi kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh penyuluh yaitu ngaji iqro pada hari selasa, dan santapan rohani pada hari kamis. Ada 40 penghuni yang rutin mengikuti ngaji Iqro. PPSLU sudagaran ini awalnya adalah Panti Asuhan Anak Budhi Sakti. Tahun 2017 beralih fungsi menjadi PPSLU dibawah dinas sosial Provinsi Jawa Tengah.
Kontributor : Siti Khabibah