Mbah Zaen: Selamat Jalan Mas Kiai Ma’mun…

Mbah Zaen saat menjadi imam shalat jenazah KH Ma'mun Al Kahfi di Masjid Baitul Muttaqien, Rejasari, Purwokerto Barat.

MENDUNG tak lagi terbendung. Hujan turun deras, Jumat (24/10/2025), persis sesaat sebelum shalat Jumat. Jamaah Masjid Baitul Muttaqien, JL KS Tubun, Gang Kurma, Rejasari, Purwokerto Barat tetap bertahan usai jumatan selesai. Mereka bersiap memberi penghormatan terakhir pada almarhum KH Ma’mun Al Kahfi Al Hafidz.

Ya. Kiai Mamun merupakan pendiiri Majelis Tilawatil Qur’an Al Husaini II, Rejasari. Masjid Baitul Muttaqien adalah tempat kegiatan dipusatkan. Termasuk ada sekitar 4 kamar santri. Masjid dimana Kiai Ma’mun sudah puluhan tahun melakukan seaman al quran rutin ahad pagi jam 6 sampai 7 pagi.

“Ditinggal kiai (wafat) itu kaya pitik ditinggal babon,” kata Mbah Kiai Zaenurrohman Al Hafidz sebelum menjadi imam shalat jenazah Bersama ratusan jamaah. “Termasuk, mautul ‘alim, mautul ‘alam. Kiai mati itu berarti ‘matinya dunia. Sebab ilmunya diambil,” Mbah Zaen, Pengasuh Pondok Bani Rosul Bantarsoka menambahkan.

Ada momen melankolik, ketika Mbah Zaen usai memimpin shalat dilanjutkan doa. Maklum, Mbah Zaen adalah salah satu sesepuh kiai qur’an di Banyumas saat ini dan cukup tau trukah Kiai Ma’mun. “Slamat Jalan Mas Kiai Ma’mun,” kata Mbah Zaen sambil beranjak.

WhatsApp Image 2025 10 27 at 15.46.37 1 - NU Online BanyumasDiantara kerumunan pentakziyah tampak sejumlah tokoh, kiai, dan juga rekan sejawat Kiai Ma’mun. Sebut misalnya ada Rais Syuriyah PCNU Banyumas, KH Mughni Labib yang juga pernah menjabat Kepala KanKemenag Banyumas. Ada juga Ketua MUI KH Taefur Arofat, H Sabar Munanto (Ketua PCNU Banyumas 2018-2023), Kiai Atiq Nururrobbani (Gus Nunung), Kiai Saifuddin Kebocoran, KH Ibnu Mukti (Ponpes Al Amin Pabuwaran), Imam Santosa (DPRD Banyumas dari PKB) dan masih banyak lainnya.

Upacara pemberangkatan jenazah sebagai wakil keluarga disampaikan H Sabar Munanto. Mauidzoh tadzkirotul maut oleh KH Ibnu Mukti. Sementara talkin oleh Kiai Imam Mujahid (Al Falah Bobosan). “Kiai Ma’mun ini yang saya minta pertama kali semaan di Pabuwaran. Berkahnya nyata untuk kami,” kata Kiai Mukti.

Sementara Kiai Imam Mujahid menyebut Kiai Ma’mun wafat di hari baik Jum’at. Insyaallah aman dari fitnah kubur. Sementara jika aman dari fitnah kubur, maka selanjutnya insyaallah juga aman. Termasuk, kebaikan Kiai Ma’mun dalah bekal Al Quran yang juga bisa memberi syafa’at kelak.

Penulis : Djito El Fateh

Tulisan sebelumnyaApel Hari Santri di Wangon Teguhkan Semangat Keislaman dan Nasionalisme
Tulisan berikutnyaGelar Rapat Kerja Kedua, Sako Ma’arif NU Karanglewas Banyumas Dorong Pencapaian Pramuka Garuda

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini