Maulid Nabi 7 Hari, Pesantren Tebuireng 17 Banyumas Gelar Festival Seni dan Kewirausahaan

Banyumas, nubanyumas.com – Pesantren Tebuireng Cabang 17 atau Pondok Pesantren Abdul Djamil Sokaraja Banyumas menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara yang berbeda. Perayaan bertajuk Festival Pagelaran Seni ini berlangsung selama tujuh hari, sejak Senin (15/9/2025) hingga Ahad (21/9/2025).

Dilansir dari tebuireng.online, sebagai pesantren yang mengusung branding “Pesantren Entrepreneur”, PP Abdul Djamil tidak hanya menghadirkan kegiatan bernuansa religi, tetapi juga seni dan kewirausahaan. Santri menampilkan karya batik, kaligrafi, hingga merchandise produksi pondok dalam pameran yang terbuka untuk masyarakat.

Selama lima hari pertama, kegiatan diisi dengan pembacaan shalawat serta pengajian. Memasuki hari keenam, acara kian semarak dengan khotmil Qur’an serta kajian kitab kuning seperti Hidayatus Shibyan, Aqidatul Awam, dan Imriti.

Puncaknya, santri menampilkan beragam kreasi seni, mulai dari tari, puisi, hingga teater. Penampilan ini melibatkan tidak hanya santri Tebuireng 17, tetapi juga siswa MI Ma’arif 01 Sokaraja Tengah.

Baca Juga: ISTIMEWA! 21 Tahun, TK Masyitoh 25 Sokaraja Mendidik Generasi Indonesia

Suasana kian meriah pada Ahad (21/9) dengan pawai ta’aruf. Santri berkeliling di sekitar pesantren menggunakan busana adat, membawa poster bergambar ulama dan pahlawan, serta diiringi drumband dan pembawa bendera.

“Memang di tahun sebelumnya acara maulid nabi diisi pentas seni seperti membaca puisi, namun di tahun ini ada yang beda, yaitu penulisan kaligrafi lafadz Muhammad. Kaligrafi itu merupakan karya santri PP Abdul Djamil yang kemudian dipamerkan,” terang Ustadz Muhammad Choiril, salah satu ustadz di pesantren tersebut.

Ia menambahkan, perayaan maulid kali ini terbilang istimewa karena baru pertama kali di Banyumas dilaksanakan selama tujuh hari berturut-turut.

Sebagai penutup, malam harinya digelar pengajian akbar dengan menghadirkan KH. Akhmad Gunanto, salah satu alumni Pesantren Tebuireng Jombang. Kehadiran beliau menambah khidmat sekaligus memberikan pesan inspiratif bagi para santri dan masyarakat sekitar.

Pihak pesantren berharap, Festival Pagelaran Seni Tebuireng 17 ini tidak hanya menjadi bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sarana menumbuhkan kreativitas, kemandirian, serta jiwa kewirausahaan di kalangan santri.(*)

Tulisan sebelumnyaLukman Hakim Saifuddin: Beragama Bukan Hanya Soal Teks, Tapi Juga Konteks
Tulisan berikutnyaJATMAN Banyumas Gelar Rutinan Sabtu Pahing, Tekankan Pentingnya Istiqamah Thoriqah

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini