KESEHATAN menjadi salah satu yang dibicarakan/difirmankan dalam al-Quran. Artinya, Islam menyeru umatnya untuk menjaga kesehatan. Mengapa demikian? Karena, berdasarkan pernyataan Kanjeng Nabi Ibrahim As, inni syaqim (Q.S. al-Shaffat [37]: 89, manusia berpotensi mengalami sakit, baik sakit yang bersifat ruhani maupun jasmani.
Tentunya, dalam konteks hakikat, Allah-lah yang mandegani itu semua. Pada Q.S. al-Syu’ara [26] ayat 80 yang berbunyi Fa’idza Maridhtu Fa Huwa Yasyfiin (Jika aku sakit, Tuhan yang menyembuhkan), jelas bahwa sakit dan kesembuhan adalah hak prerogatif Allah. Akan tetapi, manusia dengan bekal ilmu pengetahuannya, harus tetap berusaha, tidak hanya berpangku tangan untuk menjaga kesehatan.
*
Allah tidak menciptakan suatu hal menjadi sia-sia. Semua ada hikmahnya. Termasuk air hujan. Maulana Syekh Syihabuddin Ahmad bin Salamah al-Hufi al-Qulyubi al-Misri dalam kitabnya berjudul Risalah Jam’ul Fawaid menerangkan bahwa, Kanjeng Nabi Muhammad Saw bercerita kepada para sahabatnya yang langsung bersumber dari Malaikat Jibril. Kanjeng Nabi Muhammad Saw menjelaskan mengenai manfaat air hujan.
Redaksi utuhnya demikian: “Diriwayatkan dari Kanjeng Nabi Muhammad Saw, beliau bersabda, bahwa Kanjeng Nabi Muhammad Saw diajari oleh Malaikat Jibril tentang obat yang tidak membutuhkan obat dan tabib lainnya.”
Sahabat Abu Bakar, Sahabat Umar, Sahabat Utsman bertanya: “Apakah itu obatnya, Ya Rasul? Kami sangat membutuhkan obat tersebut.”
Kemudian Kanjeng Nabi Muhammad Saw bersabda: “Ambillah sesuatu dari air hujan. Lalu, bacakan air hujan tersebut surat al-Fatihah 70 kali, surat al-Ikhlas 70 kali, surat an-Nas 70 kali, ayat kursi 70 kali. Setelah itu, minumlah air hujan tersebut di waktu pagi dan sore hari selama tujuh hari berturut-turut. ”
Kanjeng Nabi Muhammad Saw berkata lagi: “Demi Allah yang telah mengutusku menjadi Nabi. Jibril menyampaikannya kepadaku bahwa, “Barangsiapa yang meminum air tersebut, Allah menghilangkan dari jasadnya setiap penyakit. Kemudian, Allah akan menjaga orang yang meminumnya dari segala sakit dan penyakit.”
Baca Juga : Murka dan Rahmat Allah Melalui Hujan
Tidak hanya itu, barangsiapa yang meminumkan air tersebut kepada istrinya, kemudian bersenggama, bi idznillah, istrinya bisa hamil. Mata yang sakit bisa disembuhkan dengan air hujan tersebut. Air hujan itu pula mampu mengusir pengaruh sihir, menghilangkan riak, menyembuhkan penyakit yang ada di dada, menyembuhkan sakit gigi, mengatasi gangguan pencernaan, kehausan dan susah buang air kecil.
Khasiat air hujan yang telah dibubuhi doa, bisa meminimalisir ketergantungan terhadap bekam. Dan tentunya, atas kehendak Allah, masih banyak lagi manfaat yang bisa diambil dari metode pengobatan tersebut.
Demikian manfaat air hujan yang terdapat dalam kitab Risalah Jam’ul Fawaid. Tentunya, ikhtiar tersebut harus didasari dengan keyakinan bahwa sakit dan kesembuhan datangnya dari Allah.
Hal tersebut juga menunjukkan bahwa, tidak ada kesia-siaan atas apa yang telah diciptakan Allah di muka bumi. Semua memiliki manfaat, tergantung pada kemauan manusia untuk mencari kekuatan atau rahasia dibalik ciptaan-Nya.
Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat.
*) Pengajar di Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah, Parakanonje, Purwokerto, dan Founder Samawi