Tambak,nubanyumas.com – Pimpinan Ranting GP Ansor Desa Watuagung terus menyalakan semangat dakwah melalui program Ngaji Kitab Safinah yang kini memasuki putaran kedua. Pada gelaran terbaru, ngaji digelar di Grumbul Kedung Eyang, RT 009/010, sebuah wilayah terpencil yang berada di tengah hutan pinus dan di bawah kaki Bukit Mahameru.
Untuk menjangkau lokasi ini, para peserta harus menempuh perjalanan sejauh 9 kilometer dari Balai Desa. Rute yang dilalui cukup menantang, melintasi dua kawasan hutan, tanjakan curam, dan jalan yang rusak. Meski demikian, semangat tak surut. Dakwah tetap berjalan menembus rintangan alam.
“Ini bagian dari komitmen kami untuk menjangkau seluruh penjuru desa. Tidak ada alasan untuk berhenti menyebarkan ilmu, meski harus melewati hutan dan lembah,” ujar Suyanto, tokoh masyarakat Desa Watuagung, Senin (5/8/2025).
Baca Juga: Ranting IPNU IPPNU Watuagung dan Kamulyan Gelar Outbond Bersama
Program Ngaji Kitab Safinah sendiri telah berlangsung sejak 11 November 2018, digelar rutin setiap Senin awal bulan, berpindah dari satu masjid atau mushola ke tempat lainnya. Putaran pertama resmi khatam pada 1 Juni 2025. Saat ini, GP Ansor tengah melanjutkan putaran kedua dengan target menjangkau kembali seluruh wilayah Watuagung, termasuk yang sulit diakses.
Tak hanya Ngaji Safinah, GP Ansor juga menghidupkan tradisi Mujahadah Nihadul Mustaghfirin yang digelar rutin setiap malam tanggal 20, secara bergiliran dari rumah ke rumah. Dua kegiatan ini diyakini mempererat hubungan spiritual dan sosial antarwarga.
“Ngaji dan mujahadah bukan sekadar rutinitas, tapi cara kami menjaga nilai-nilai Islam ahlussunnah wal jama’ah agar tetap hidup di tengah masyarakat,” tambah Suyanto.
Penulis: Rofingun