PEKUNCEN, nubanyumas.com – Gelaran Konferensi Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Pekuncen rencananya akan dihelat 20 Februari 2022 bersamaan dengan rangkaian Peringatan Harlah NU ke-99, namun hingga kini masih terdengar sepi.
Hal itu menjadi pembicaraan saat ‘Jublegan Manfaat’ yang digelar GP Ansor Ranting Kranggan pada Sabtu 5 Februari 2022.
Usai pembacaan Ratib Al Athos di kediaman Ketua Tanfidziyah NU Ranting Kranggan, Aminudin Soleh, tema itu disentil sejumlah sahabat Ansor.
“Makin dekat kok belum terdengar grengsengnya. Mau wajah lama atau wajah baru kira-kira? Mbok ya dirameni. Jangan sepi begini,” ujar Joko Supriyanto.
‘Saur manuk’ namanya juga jublegan hal itu langsung ditanggapi beberapa sahabat lainnya. Mulai dari soal ngomong idealnya tipe pemimpin organisasi hingga rekomendasi dari para sesepuh NU.
“Kalau tak keliru sudah muncul tiga nama, pertama incumbent Ketua Ansor lama, yaitu Kang Darsito, Kang Ircham lalu Kang Warsito, ” jawab Yusroni, ketua GP Ansor Kranggan yang kini jadi aktivis NU.
“Kalau Darsito dan Warsito itu sudah kelihatan bedanya jelas. Yang satu awalannya D, yang lainnya W. Kalau Kang Ircham yang bos mobil itu ya,” celoteh warga jemaah Jublegan lain yang enggan disebut namanya.
Baca Juga : Gelar Rutinan Nyambi Ngaji Safinah, Ansor Kranggan Ngalap Ilmu, Berkah dan Bungah
Lalu muncul lagi soal pembicaraan jamaah Jublegan yang ‘nggoseki’ latar belakang, pengalaman dan aktivitas tiga nama yang disebut-sebut dijagokan tersebut.
“Kira-kira perlu tidak kalau pimpinan Ansor nanti bisa netral politik. Apalagi 2024 makin dekat, Ansor juga masuk etungan lho,” celetuk yang lain.
“Ansor itu jangan selalu dibawa ke politik. NU itu ada di mana-mana, jangan ditanyakan ke mana. NU harus jadi subyek jangan jadi obyek. Jangan mikir politik melulu. Pemberdayaan ekonomi, pendidikan hingga pengetahuan juga perlu. Jangan sampai kader Ansor atau Banser plonga plongo, ” jelas Saryono.
Jublegan makin malam makin ‘buket’ terlebih lagi sang tuan rumah juga mengeluarkan beberapa renteng kopi dan tremos air panas.
“Terus Kranggan kira-kira mau mengusung siapa? Wajah lama atau baru, atau mau mengusulkan calon sendiri? ” tanya sahabat Nurul Awali.
Mendengar itu semua terdiam sejenak, beberapa senyum-senyum. Merekapun tahu bagaimana syarat administrasi yang menjadi persyaratan menjadi bakal calon Ketua GP Ansor.
“Selain jenjang pengkaderan untuk bakal calon ketua, penyelenggaraan Konferancab juga kalau gak salah juga harus memenuhi syarat administrasi lainnya, termasuk akreditasi pengurus ranting. Apakah seluruh ranting di Pekuncen sudah terakreditasi?” tanya seorang sahabat lainnya.
Entahlah, karena kebetulan anggota ranting Ansor Kranggan yang menjadi pengurus harian PAC GP Ansor ternyata tak berangkat. Sementara yang lain juga belum mengetahui hal itu.
“Semoga nanti persiapan hingga pelaksanaannya lancar. Nanti dibahas lagi kita ngusung siapa? ” sahabt Yusroni merampungi diskusi dan jublegan ini.
Kemudian Jublegan disambung dengan saking curhat dan bicara pengalaman hidup, organisasi hingga soal kapan mengakhiri masa jomblo.
“Ada yang mau masuk Ansor tapi nunggu nikah dulu. Soalnya mungkin ada pengalaman berorganisasi terus, jomblo terus, nikahnya kapan…,” jelas Saryono.
Penulis: Susanto
Hehe